JAKARTA-Pertamina dan investor asal Arab Saudi, Saudi Aramco menyiapkan market study proposal rencana pembangunan kilang untuk diserahkan ke Kementerian Keuangan.
Rencananya, proposal akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan pada triwulan tahun ini.
Direktur Pengolahan Pertamina Chrisna Damayanto mengatakan seharusnya pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Saudi Aramco, Jumat pekan lalu untuk membuat market study terkait pembangunan kilang. Namun sayang, pertemuan tersebut batal.
"Teman-teman dari Saudi Aramco belum ada waktu untuk rapat Jumat lalu," kata Chrisna ketika dihubungi Bisnis, Selasa (5/2/2013).
Menurut Chrisna, proposal rencana pembangunan kilang yang akan dibangun Pertamina bersama investor Saudi Aramco akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan sekitar Maret atau April tahun ini.
Pasalnya, selain masih menunggu market study, pihaknya juga masih menunggu keputusan Kemenkeu mengenai proposal pembangunan kilang Pertamina bersama Kuwait Petroleum Corporation.
Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan hasil kajian proposal sealigus insentif yang diminta oleh investor Kuwait Petroleum masih dalam analisis.
"Masih dianalisis," katanya melalui pesan singkatnya kepada Bisnis.
Chrisna mengatakan partner kerja Pertamina, yakni Kuwait Petroleum Corporation meminta insentif berupa pengembalian investasi/IRR sebesar 15 %.
Bila pemerintah tidak menyetujui permintaan investor, maka Pertamina akan mencari partner lain.
Pada 15 Januari 2013, Pertamina sudah mengirimkan hasil kajian studi kelayakan pembangunan kilang yang akan dibangun di Bontang itu kepada Kementerian Keuangan. Saat ini, prosesnya masih menunggu jawaban dari pihak Kementerian Keuangan.
Setelah ini, lanjut Chrisna, pihak Kementerian Keuangan akan menggunakan Financial Consultan untuk menganalisis proposal dari Pertamina bersama Kuwait Petroleum.
"Financial Consultan ini yang akan mempelajari dan menentukan proposal kami nantinya," tambahnya.
Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pembangunan tiga buah kilang minyak berkapasitas total 900.000 barel per hari bisa terealisasi pada 2018 dan 2019.
Ketiga kilang tersebut adalah kilang yang akan dibangun Pertamina dengan Kuwait Petroleum, Kilang yang dibangun Pertamina dengan Saudi Aramco, dan satu kilang lagi yang rencananya menggunakan APBN.
Hingga hari ini, belum ada satu pun konstruksi fisik yang dimulai. (ra)
PERTAMINA & SAUDI ARAMCO Siapkan Proposal Pembangunan Kilang
JAKARTA-Pertamina dan investor asal Arab Saudi, Saudi Aramco menyiapkan market study proposal rencana pembangunan kilang untuk diserahkan ke Kementerian Keuangan.Rencananya, proposal akan diserahkan kepada Kementerian Keuangan pada triwulan tahun ini.Direktur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu