JAKARTA—Sepanjang 2012, PT Nusantara Regas selaku operator terminal penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) gas alam cair Jawa Barat telah memasok sekitar 13 kargo ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).
Presiden Direktur Nusantara Regas Hendra Jaya mengatakan kargo yang setara dengan volume 32 triliun british thermal unit (BTU) itu disalurkan sejak Mei 2012 hingga Desember 2012. Adapun nilai penghematan yang didapat PLN bila menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah Rp3,1 triliun.
“Jadi dengan adanya NR, PLN bisa berhemat,” katanya hari ini, Kamis (7/2/2013).
Hendra mengatakan,bila memakai BBM jenis solar (high spreed diesel/HSD), PLN harus membayar sebesar Rp9.000 per liter atau sekitar US$24,11 per juta BTU. Sementara itu, harga rata-rata gas yang dijual ke PLN sepanjang 2012 mencapai US$14,02 per juta BTU.
Dengan demikian, selisih harga solar dengan gas adalah sekitar US$10,09 per juta BTU atau sekitar US$327 juta atau Rp3,1 triliun.
“Kalau ada yang mengatakan PLN tercekik dengan adanya NR, itu tidak benar, PLN justru bisa berhemat.”
FSRU Jawa Barat merupakan fasilitas penampungan dan regasifikasi gas alam cair (LNG) pertama dan masih satu-satunya yang beroperasi di Indonesia. Melalui fasilitas tersebut, maka LNG yang sebelumnya hanya diekspor bisa dimanfaatkan di dalam negeri.
Dengan FSRU, maka konsumen domestik memperoleh alternatif pasokan gas selain melalui pipa. (sut)
PEMBANGKIT BBG: Nusantara Regas Pasok 32 Triliun BTU Ke PLN
foto:Bisnis IndonesiaJAKARTA—Sepanjang 2012, PT Nusantara Regas selaku operator terminal penampungan dan regasifikasi terapung (floating storage and regasification unit/FSRU) gas alam cair Jawa Barat telah memasok sekitar 13 kargo ke PT Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Topik
Konten Premium