BISNIS.COM, JAKARTA—Kementerian Perhubungan menargetkan jalur kereta api dari kawasan ekonomi khusus Sei Mangke, Sumatra Utara menuju Pelabuhan Kuala Tanjung dapat dioperasikan pada 2014.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan, Bambang S. Ervan menyatakan pengembangan jalur KA kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung sedang dalam pengerjaan oleh Ditjen Perhubungan Kemenhub.
“Sedang dalam pengerjaan dan ditargetkan 2014 dapat selesai jalur menuju pelabuhan,” ujarnya Minggu (17/3/2013) kepada Bisnis.
Dia menambahkan anggaran yang dibutuhkan untuk pengmbangan jalur KA itu mencapai Rp430 miliar dengan menggunakan dana APBN sejak 2013 hingga 2014.
Akses jalur KA dari kawasan ekonomi khusus Sei Mangkei sepanjang 21 km dari Bandar Tinggi menuju Pelabuhan Kuala Tanjung.
Direktur Komersil dan Pengembangan Usaha PT Pelabuhan Indonesia I, Bambang Eka Cahyana menyatakan pihaknya merencanakan mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung pada 2013 hingga 2014 agar menjadi container port wilayah Indonesia Barat.
Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung dengan panjang dermaga 1.000 meter dan kedalaman pelabuhan hingga 17 meter.
Pelabuhan Kuala Tanjung ditargetkan memiliki lapangan penumpukan seluas 40 hektar dan memiliki 10 unit peralatan bongkar muat container crane serta 30 unit transtainer.
Pelabuhan yang juga dijadikan sebagai hub logistik Indonesia Barat dalam sistem logistik nasional itu ditargetkan dapat menampung 25 juta TEUs peti kemas per tahun.
Pelabuhan Kuala Tanjung, juga ditargetkan dapat menampung kapal peti kemas dengan jenis post panamex.
Masterplan pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung, tuturnya, telah disahkan oleh Kementerian Perhubungan dan saat ini pihaknya sedang menunggu keluarnya izin Amdal dari Kementerian Lingkungan Hidup.
Pengembangan pelabuhan Kuala Tanjung, tuturnya, sangat mendesak karena pelayaran di jalur selat Malaka dilalui oleh sejumlah operator pelayaran besar.
Potensi angkutan petikemas yang melalui Selat Malaka mencapai 51,56 juta TEUs pada 2012.