BISNIS.COM, JAKARTA--Kalangan pengembang berencana memacu penjualan rumah dan hunian terjangkau bagi pekerja di kisaran harga Rp200 juta hingga Rp300 juta.
Eddy Ganefo, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan pasar untuk hunian pekerja itu cukup besar, yakni sekitar10.000 unit rumah tiap tahunnya atau sekitar 10% dari target pembangunan rumah anggota asosiasi tersebut tahun ini yang sekitar 100.000 unit.
"Rumah dan hunian terjangkau untuk pekerja ini tetap menjadi perhatian kami, meskipun fokus kami tetap hunian untuk MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) yang rentang harganya Rp88 juta-Rp145 juta," ujarnya usai penandatanganan MOU antara Apersi, REI, Jamsostek, dan BTN, senin (1/4).
Dalam memacu penyediaan dan penyerapan hunian untuk pekerja itu, para pengembang anggota REI dan Apersi bersinergi dengan Jamsostek serta BTN untuk memfasilitasi para pekerja yang menjadi anggota Jamsostek dalam memiliki rumah atau hunian pertama.
Jamsostek tahun ini berencana menyalurkan total Rp200 miliar untuk dana Pinjaman Uang Muka Perumahan(PUMP) bagi pekerja, dengan plafon maksimal Rp50 juta, tenor maksimal 15 tahun, dan suku bunga 6%. Dari 20.014 penyaluran, total PUMP sampai akhir 2012 senilai Rp836,16 miliar.
HUNIAN TERJANGKAU: Pengembang Pacu Rumah Harga Rp200 Juta
BISNIS.COM, JAKARTA--Kalangan pengembang berencana memacu penjualan rumah dan hunian terjangkau bagi pekerja di kisaran harga Rp200 juta hingga Rp300 juta.Eddy Ganefo, Ketua Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), mengatakan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
2 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
42 menit yang lalu
Prabowo Minta Setop Proyek Jalan Tol, Kementerian PU Bilang Begini
54 menit yang lalu