BISNIS.COM, JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapkan pembangunan waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat sudah mencapai 72,30%. Hal tersebut dijelaskan oleh Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Cimanuk Cisanggarung Priyo saat memberi laporan kepada Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto yang didampingi oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Muhammad Hasan dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Danis H. Sumadilaga.
“ Saat ini progressnya sudah mencapai 72,30% pada posisi elevasi 200 meteran, sehingga masih kurang 40 meteran lagi, tapi perlu diingat elevasi 40 meter itu bukan berarti sama terhadap volume yang besar keseluruhan, karena kalau bendungan itu kecil di atas, sehingga relatif cepat dalam pelaksanaan penyelesaiannya,” jelas Priyo seperti dikutip dari situs resmi Kementerian PU hari ini, Rabu (3/4/2013).
Priyo mengatakan saat ini pembangunan power water way sudah mencapai 60% dan spillway mencapai 40%. Sementara pengerjaan tunnel sudah selesai. Ia mengungkapkan pihaknya menghadapi masalah 10.000 unit rumah tumbuh yang harus segera dicarikan solusi penyelesaiannya.
Sementara untuk masalah lahan. Priyo menjelaskan terdapat dua masalah lahan yakni lahan yang dimiliki oleh masyarakat dan permasalahan lahan yang berada di kawasan hutan. Untuk kawasan hutan, koordinasikan antar kementerian sudah dilakukan. Sementara untuk lahan yang dimiliki oleh masyarakat, Priyo menjelaskan pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah membentuk tim percepatan.
“Untuk mengganti rugi rumah tumbuh tersebut, diperkirakan 7-20 juta per unit, pihak pemerintah akan menyelesaikan sesuai dengan aturan atau aspek legal yang berlaku” kata Priyo.
Data Bisnis akhir Februari kemarin mencatat progres fisik pembangunan Waduk yang terletak di Jawa Barat itu sudah mencapai 63,90 %. Namun ditargetkan dapat diresmikan pada Februari 2014. Kepala Satuan Kerja Pembangunan Waduk Jatigede Airlangga Marjono menjelaskan peresmian dapat dilakukan pada bulan Februari 2014 karena penutupan pintu pengelak direncanakan akan dilakukan pada akhir bulan September, sehingga diperkirakan muka air akan mencapai puncak elevasi maksimum waduk pada bulan Februari 2014.
Proyek pembangunan waduk terbesar ini akan menggenangi wilayah seluas 4.973 hektare. Genangan nantinya mencakup 12 desa di 4 kecamatan.
Selain menggunakan APBN, pembangunan untuk membangun Waduk ini juga mendapat dukungan dari loan Loan Bank Exim China sebesar 90%. Kehadiran waduk ini akan akan berdampak positif bagi aspek ekonomi khususnya pertanian.
