Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Industri China Pengaruhi Kontrak Karet Alam

BISNIS.COM, BANGKOK -- Pelambatan permintaan karet untuk industri manufaktur China memengaruhi kontrak karet alam ke level terendah dalam 4 bulan. Bursa Tokyo Commodity Exchange mencatat kontrak untuk pengiriman September naik sebanyak 1,5% menjadi 265

BISNIS.COM, BANGKOK -- Pelambatan permintaan karet untuk industri manufaktur China memengaruhi kontrak karet alam ke level terendah dalam 4 bulan.

Bursa Tokyo Commodity Exchange mencatat kontrak untuk pengiriman September naik sebanyak 1,5% menjadi 265 yen per kilogram atau US$2.830 per ton. Harga berada di posisi ¥262 siang kemarin yang berarti menetap di area terendah dalam 4.

"Data Amerika Serikat menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Namun, pasar tetap prihatin atas permintaan komoditas yang lambat, terutama dari China," kata Gu Jiong, analis komoditas Yutaka Shoji Co, dikutip Bloomberg Rabu (3/4/2013).

Selain penurunan di Tokyo, bursa Shanghai juga membukukan penurunan kontrak untuk pengiriman September mencapai 0,8% menjadi 21.420 yuan atau US$3.454 per ton. Sedangkan perdagangan di produsen utama karet, Thailand, juga kehilangan mencapai 1,8% menjadi 83,75 baht (US$2,84) per kilogram.

Selama ini, pesanan karet yang cukup tinggi dilakukan juga untuk pabrik-pabrik AS yang didorong kenaikan permintaan untuk kendaraan bermotor dan pesawat komersial.

Pantauan Shanghai Future pada stok karet berjangka mencatat adanya kenaikan menjadi 117.696 ton. Stok ini merupakan yang tertinggi dalam lebih dari 3 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Others
Sumber : Bloomberg/Pamuji Tri Nastiti
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper