BISNIS.COM, JAKARTA—Kue proyek Mass Rapid Transit (MRT) lebih banyak dikuasai oleh kontraktor asing, karena alasan teknologi.
Sekretaris Korporasi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Natal Argawan mengatakan perusahaan membentuk konsorsium bersama Shimizu-Obayashi JO dan Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON).
Konsorsium tersebut, lanjutnya, membidik 5 paket dari 6 paket struktur yang ada, yakni 3 paket elevated dan 2 paket underground.
“Dalam konsorsium kami, kontraktor Jepang menjadi kontraktor utama, dengan pembagian porsi di elevated kontraktor Jepang:Indonesia 60:40, sedangkan paket undergroundnya 70:30,” jelasnya saat dihubungi, Sabtu (13/4/2013).
Menurutnya, pembagian kue lebih besar bagi kontraktor Jepang disebabkan penguasaan teknlogi menjadi pertimbangan dalam negosiasi pembagian porsi.
Sementara itu, pendapat yang sama juga diutarakan oleh calon konsorsium pemenang lainnya yakni Sumitomo Mitsui Construction Company (SMCC) Joint Operation (JO) dengan PT Hutama Karya JO.
"Untuk paket proyek yang kami menangkan yakni paket 106, pembagian kue proyek antara Jepang dengan HK 70:30," ujarnya.
“Karena ini merupakan pekerjaan tunnel, jadi teknologinya masih mengandalkan dari Jepang,” tambahnya.
Asing Kuasai PROYEK MRT
BISNIS.COM, JAKARTA—Kue proyek Mass Rapid Transit (MRT) lebih banyak dikuasai oleh kontraktor asing, karena alasan teknologi.Sekretaris Korporasi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) Natal Argawan mengatakan perusahaan membentuk konsorsium bersama Shimizu-Obayashi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Fajar Sidik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
42 detik yang lalu
Historias Bisnis: Proyeksi Apindo soal Gelombang PHK 1 Juta Pekerja
45 menit yang lalu