Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Proyek MRT Fase 2A, Cek Rekayasa Lalin Glodok-Kota Tua

Proyek MRT Fase 2A di Jakarta akan mengubah lalu lintas Glodok-Kota Tua mulai 21 Agustus 2025. Rekayasa dilakukan untuk mendukung pembangunan stasiun dan terowongan.
Rangkaian kereta moda raya terpadu (MRT) melintas di Jakarta, Minggu (26/5/2024). MRT Jakarta tercatat telah mengangkut sebanyak 11,66 juta orang sepanjang tahun berjalan 2024/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Rangkaian kereta moda raya terpadu (MRT) melintas di Jakarta, Minggu (26/5/2024). MRT Jakarta tercatat telah mengangkut sebanyak 11,66 juta orang sepanjang tahun berjalan 2024/JIBI/Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • PT MRT Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas di area Glodok dan Kota Tua sebagai bagian dari proyek pembangunan stasiun bawah tanah dan terowongan sepanjang 1,4 km.
  • Rekayasa lalu lintas di Stasiun Glodok dan Stasiun Kota melibatkan pengalihan jalur dan penyesuaian lajur untuk memastikan kelancaran dan keselamatan selama konstruksi.
  • Pengguna jalan diimbau untuk mematuhi rambu dan petunjuk petugas selama periode rekayasa lalu lintas yang berlangsung dari 21 Agustus 2025 hingga 15 Januari 2026.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — PT MRT Jakarta (Perseroda) beserta stakeholders terkait, melakukan rekayasa lalu lintas imbas pembangunan stasiun bawah tanah Glodok dan Kota, serta konstruksi terowongan sepanjang 690 meter dengan total jalur 1,4 km yang terbentang dari Manggar Besar hingga Kota Tua. 

Plt. Corporate Secretary Division Head MRT Ahmad Pratomo menyampaikan hal ini perlu dilakukan sebagai bagian dari tahapan pekerjaan pada kedua stasiun tersebut yang menjadi bagian dari paket kontrak CP 203 fase 2A MRT Jakarta 

“Terhitung mulai 21 Agustus 2025 jalur sepanjang rencana pembangunan MRT Jakarta dari Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota akan dilakukan rekayasa lalu lintas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/8/2025). 

Pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan ini berlangsung. Ahmad mengharapkan pengertian dan kerja sama dari masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan proyek ini. 

Selain itu, MRT juga senantiasa memastikan kenyamanan dan keselamatan para pengguna jalan tetap terjaga selama proses konstruksi berlangsung dengan memasang rambu lalu lintas, marka jalan dan lampu penerangan jalan umum. 

“Kami berharap para pengguna jalan dan angkutan umum agar memperhatikan rambu-rambu serta mengikuti petunjuk petugas di lapangan,” tambah Ahmad. 

Berikut perubahan arus lalu lintas efek pembangunan MRT:

- Stasiun Glodok 

Stage 3.1 (21 Agustus 2025 hingga 20 September 2025)

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok dari selatan (Mangga Besar) menuju ke utara (arah Kota Tua), yang sebelumnya berada di jalan Hayam Wuruk, dikembalikan ke Jalan Gajah Mada, dengan konfigurasi 3 lajur reguler dan 1 lajur mixed traffic bersama dengan Trans Jakarta di sisi kanan. 

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok dari utara (Kota Tua) menuju ke selatan (arah Mangga Besar), yang sebelumnya berada jalan Hayam Wuruk, dialihkan ke Jalan Gajah Mada, dengan konfigurasi 2 lajur reguler dan 1 lajur mixed traffic bersama dengan Trans Jakarta di sisi kanan. Pada sisi sebelah timur Jalan Hayam Wuruk difungsikan sebagai jalan akses bagi kendaraan untuk penghuni dan pengunjung pada bangunan-bangunan sisi timur. 

Stage 3.2 (21 September 2025 hingga 12 Maret 2026) 

Rekayasa lalu lintas pada area Stasiun Glodok menuju ke arah utara (arah Kota Tua) maupun sebaliknya ke arah selatan (arah Mangga Besar) tetap berada di Jalan Gajah Mada dengan konfigurasi yang sama dengan Stage 3.1.

Pada sisi timur Jalan Hayam Wuruk tetap difungsikan sebagai jalan akses bagi kendaraan untuk penghuni dan pengunjung pada bangunan-bangunan sisi Timur, namun terdapat pergeseran dengan konfigurasi sesuai kebutuhan area kerja konstruksi.

- Stasiun Kota 

Stage 6.4 (21 Agustus 2025 hingga 15 November 2025) 

Rekayasa lalu lintas untuk umum pada area sekitar pekerjaan konstruksi Stasiun Kota tetap menggunakan konfigurasi pada rekayasa lalu lintas stage sebelumnya. Lalu lintas dari selatan (Glodok) menuju utara (arah Kota Tua) dan/atau barat (arah Pesing) tetap melalui Jalan Pancoran, Jalan Pintu Kecil, dan seterusnya. Sementara itu, lalu lintas dari utara (Kota) dan timur (Mangga Dua) menuju selatan (arah Glodok) tetap melalui Jalan Pinangsia dan Jalan Hayam Wuruk. Lalu lintas pada Jalan Pinangsia tetap diberlakukan satu arah menuju ke arah selatan (arah Glodok).

Rekayasa lalu lintas pada Jalan Pintu Besar Selatan tetap dikhususkan untuk untuk TransJakarta, penghuni dan konsumen toko di Jalan Pintu Besar Selatan. Namun, apabila terjadi kepadatan lalu lintas, terutama pada Jalan Pancoran, maka Jalan Pintu Besar Selatan akan dibuka untuk umum secara situsional.

Rekayasa lalu lintas untuk di dalam Jalan Pintu Besar Selatan pada kedua arah yang sebelumnya sisi barat, akan dialihkan ke sisi Timur, dengan konfigurasi satu lajur ke arah selatan dan satu lajur ke arah utara.

Pada sisi Barat Jalan Pintu Besar Selatan tetap difungsikan terbatas untuk akses kendaraan kecil bagi penghuni dan pengunjung bangunan-bangunan, dari arah selatan menuju ke utara.

Pada area simpang Jalan Jembatan Batu dan Jalan Pintu Besar Selatan akan terjadi penyempitan pada Jalan Jembatan Batu menjadi masing-masing 2 lajur untuk kedua arah di area simpang.

Stage 6.5 (16 November 2025 hingga 15 Januari 2026) 

Rekayasa lalu lintas untuk umum pada area sekitar pekerjaan konstruksi Stasiun Kota tetap menggunakan konfigurasi pada stage sebelumnya.

Lalu lintas kendaraan pada Jalan Pintu Besar Selatan dari selatan (Glodok) menuju ke utara (arah Kota Tua) akan menggunakan sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan, lalu lalu lintas akan dialihkan sesuai dengan konfigurasi area pekerjaan konstruksi. Kendaraan akan keluar dari sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan.

Lalu lintas kendaraan pada Jalan Pintu Besar Selatan dari utara (Kota Tua) menuju ke selatan (arah Glodok) akan menggunakan sisi timur Jalan Pintu Besar Selatan, lalu lalu lintas akan dialihkan sesuai dengan konfigurasi area pekerjaan konstruksi. Kendaraan akan keluar dari sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan.

Pada sisi barat Jalan Pintu Besar Selatan tetap difungsikan terbatas untuk kendaraan kecil bagi penghuni dan pengunjung bangunan-bangunan, dari arah selatan menuju ke utara.

Area persimpangan jalan Jembatan Batu dan jalan Pintu Besar Selatan, masih menggunakan konfigurasi yang sama dengan Stage 6.4.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro