BISNIS.COM, JAKARTA-Kementerian Pekerjaan Umum mengungkapan masyarakat harus terlibat dalam pengelolahan sumber daya air secara terpadu. Pada Hari Air Sedunia yang jatuh pada bulan Mei nanti, Kementerian PU akan memberi penghargaan kepada pihak yang telah peduli terhadap pengelolahan sumber daya air baik dari pihak perorangan, komunitas, maupun pihak swasta.
Direktur Bina Penatagunaan Sumber Daya Air (BPSDA) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) Arie Setiadi Moerwanto mengungkapkan pengelolaan sumber daya air terpadu adalah pengelolaan yang memerhatikan aspek konservasi sumber daya air, pendayagunaan dan pengendalian daya rusak air, didukung oleh pemberdayaan masyrakat serta data dan informasi sumber daya air yang akurat.
“Air bermanfaat besar dalam kehidupan kita, tetapi perlu diingat bahwa air juga memiliki daya rusak. Oleh karena itu, sebaiknya kita tidak hanya mengoptimalkan pendayagunaannya tetapi harus memerhatikan aspek konservasinya,” ujar Arie dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis hari ini, Senin (15/4/2013).
Arie menjelaskan Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi cadangan air ke-5 terbesar di dunia. Namun kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan, aspek geologis,sebaran curah hujan yang tidak merata, laju pertumbuhan penduduk, alih fungsi lahan menjadi tantangan pengelolahan sumber daya air.
Ia menambahkan pengelolaan sumber daya air yang tidak mengindahi kaidah penataan ruang dan tidak didukung oleh konservasi lahan niscaya hanya akan menambah masalah baru.
“Saat ini ketersediaan air kita sangat tergantung kepada Daerah Aliran Sungai (DAS) dan kondisi DAS sendiri sangat bergantung pada cuaca. Untuk itulah kita membutuhkan banyak tampungan air untuk menampung air di musim hujan dan mendayagunakannya dengan bijak di musim kemarau,” jelas Arie Setiadi.
Kegiatan menampung air sebanyak-banyaknya tidak akan berjalan efektif bila hanya dilakukan oleh Pemerintah, maka dari itu Pemerintah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk bekerja sama dalam pengelolaan sumber daya air, baik dengan pihak swasta maupun masyarakat umum.
Ia mengungkapkan pihak swasta bisa berperan dengan membangun tampungan air skala besar seperti bendungan, kemudian mereka bisa mengelola air yang ditampung dan memanfaatkannya sebagai tenaga listrik. Masyarakat umum juga bisa bekerja sama dengan turut memelihara serta melestarikan situ-situ dan danau-danau yang ada di Indonesia.
“Kesempatan ini terbuka tidak hanya untuk pihak yang memiliki dana banyak. Karena pengelolaan sumber daya air seperti membangun tampungan air bisa dilakukan mulai dari skala rumah tangga seperti membuat lubang biopori ataupun sumur resapan tampungan dangkal,” ujarnya.