BISNIS.COM, JAKARTA--Produk yang beredar di pasaran ternyata masih banyak yang tidak memperhatikan keamanan untuk anak. Terlebih anak-anak belum mengerti bahayanya untuk diri mereka.
Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Luhur L. Budijarso mendorong pemerintah dan pelaku usaha untuk memperhatikan keamanan produk untuk anak karena ini merupakan hak setiap konsumen.
"Label-label produk yang diperdagangkan kita dorong untuk mudah dicerna oleh anak-anak. Masih banyak produk yang masuk ke pasaran tapi belum menggunakan label bahasa Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (23/4).
Luhur berharap kedepannya pelaku usaha dan pemerintah untuk meningkatkan keamanan baik produk pangan maupun non pangan. Sebagai petunjuknya APSAI telah meluncurkan prinsip dan kriteria perusahaan layak anak.
Ada dua aspek yang harus diperhatikan, pertama work place dimana lingkungan harus diciptakan bersahbat untuk anak. Seperti adanya ruang menyusui untuk ibu serta sarana dan prasarana yang meminimalisir kecelakaan pada anak.
Kedua, market place yang lebih fokus pada produk yang tidak berbahaya seperti mainan yang dimasukan kedalam mulut harus tidak ada zat pewarna dan bahan kimia yang berbahaya.
"Perusahaan masih banyak yang belum peduli dengan hal-hal seperti ini. Padahal hak anak sudah di ratifikasi sejak 1990, ini yang coba kita dorong," pungkasnya.
Terpisah, Direktur Corporate Affairs PT Trans Retail Indonesia (Carrefour) mengklaim bahwa perusahaannya selalu memperhatikan regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Menurutnya seluruh produk untuk anak-anak di Carrefour Indonesia telah memenuhi peraturan yang berlaku seperti label dan buku petunjuk dalam bahasa Indonesia. (if)
PEREDARAN PRODUK: Masih Banyak Tak Aman bagi Anak
BISNIS.COM, JAKARTA--Produk yang beredar di pasaran ternyata masih banyak yang tidak memperhatikan keamanan untuk anak. Terlebih anak-anak belum mengerti bahayanya untuk diri mereka.Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) Luhur
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
19 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
20 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
59 menit yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
1 jam yang lalu