JAKARTA—PT Nindya Karya, salah satu kontraktor yang mengerjakan jalan layang non tol (JLNT) Tanah Abang-Kampung Melayu mengatakan masih ada pembayaran pengerjaan yang belum diselesaikan oleh Pemprov DKI Jakarta.
Pemimpin Proyek Nindya Karya Seno Susanto pembayaran dari pemprov DKI Jakarta belum tuntas. Pemprov DKI baru membayar Rp55 miliar kepada perseroan.
“Kurang Rp500 juta lagi, harusnya kami sudah dapat Januari kemarin, ketika pengerjaan paket selesai,” jelasnya.
Adapun proyek yang dikerjakan oleh Nindya Karya yakni dari on off ramp Karet BIvak hingga jembatan menuju Casablanca sepanjang 350 meter dengan nilai kontrak Rp60 miliar.
Dia menyampaikan paket pekerjaan perseroan di proyek senilai Rp737 miliar tersebut sudah selesai pada Januari lalu.
Menurutnya, penyelesaian paket tersebut memang meleset dari target yakni pada akhir tahun lalu.
“Karena ada kendala teknis di tiang pancang Nindya di depan Fortune, jadi terhambat pengerjaannya,” ujarnya.
Sementara itu, dihubungi terpisah, Direktur Utama Nindya KaryaI Gusti Ngurah Putra mengatakan belum tuntasnya pembayaran tersebut tidak masalah.
“Ya masih proses, jadi ditunggu saja,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan pengerjaan proyek JLNT Tanah Abang-Kampung Melayu tersebut dihentikan karena alsan teknis dan problem pada anggaran.
Seperti yang diketahui, proyek ini terbagi menjadi 3 paket yakni paket Casablanca sepanjang 1.125 m, paket Satrio sepanjang 850 m, dan paket Mas Mansyur sepanjang 725 m. (ra)