Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi PSO 2026 Capai Rp9 Triliun, Jatah Kereta Cs Paling Jumbo

Pemerintah alokasikan Rp9,01 triliun untuk subsidi PSO 2026, dengan PT KAI mendapat 65,05% untuk peningkatan layanan kereta ekonomi. Subsidi juga untuk PT Pelni dan LKBN Antara.
Rangkaian KRL berada di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (21/8/2024)
Rangkaian KRL berada di Stasiun Karet, Jakarta, Rabu (21/8/2024)
Ringkasan Berita
  • Pemerintah mengalokasikan subsidi PSO sebesar Rp9,01 triliun dalam RAPBN 2026, dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) mendapatkan porsi terbesar sebesar 65,05% untuk meningkatkan layanan kereta api ekonomi.
  • Subsidi juga dialokasikan untuk PT Pelni sebesar Rp2,97 triliun untuk layanan angkutan laut dan Perum LKBN Antara sebesar Rp182,2 miliar untuk penyediaan informasi publik yang terjangkau.
  • Subsidi PSO bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi yang terjangkau, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan menurunkan emisi karbon, serta mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengalokasikan belanja subsidi kewajiban pelayanan publik atau Public Service Obligation (PSO) dalam RAPBN 2026 senilai Rp9,01 triliun. Jumlah tersebut terbilang kecil bila dibandingkan dengan total belanja yang mencapai Rp3.786,5 triliun untuk tahun depan.

Kebijakan itu tercantum dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2026. Di mana alokasi tersebut tercatat naik sebesar 13,3% atau sekitar Rp1,06 dari 2025 yang direncanakan mencapai Rp7,95 triliun.

Melihat pembagiannya, jatah untuk PT Kereta Api Indonesia (Persero) alias PT KAI tercatat paling jumbo yang mencapai 65,05% dari total jatah PSO secara keseluruhan.

“[Belanja subsidi PSO] KAI senilai Rp5.864,2 miliar [Rp5,86 triliun] untuk mendukung perbaikan kualitas dan inovasi pelayanan kelas ekonomi bagi angkutan kereta api,” tulis pemerintah dalam dokumen tersebut, dikutip pada Senin (18/8/2025).

Perbaikan dan inovasi tersebut mengacu pada transportasi umum antara lain KA ekonomi jarak jauh, KA ekonomi jarak sedang, KA ekonomi jarak dekat, KRD ekonomi, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta.

Selain itu, juga untuk penyelenggaraan sarana dan prasarana LRT Jabodebek untuk 451,5 juta penumpang dengan kebijakan PSO dilaksanakan melalui rencana pemberlakuan tarif khusus kepada para penumpang berkebutuhan khusus (disabilitas) untuk penyelenggaraan LRT Jabodebek.

Pemerintah dalam rancangan yang akan menjadi acuan belanja tahun depan tersebut menyebutkan bahwa pengembangan potensi dan peningkatan peranan PSO transportasi sebagai penghubung antar wilayah untuk menunjang, mendorong, dan menggerakkan pembangunan nasional guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Pada dasarnya, penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik angkutan kereta api kelas ekonomi bertujuan untuk menyediakan angkutan kereta api pelayanan kelas ekonomi dengan tarif yang terjangkau bagi masyarakat dan menyediakan angkutan kereta api pelayanan kelas ekonomi sesuai dengan standar pelayanan minimum yang telah ditetapkan.

Kemudian subsidi juga diberikan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi khususnya di wilayah perkotaan sehingga tingkat kemacetan di jalan raya menjadi berkurang dan produktivitas nasional menjadi meningkat dan mengurangi penggunaan BBM sehingga tingkat emisi karbon akibat polusi menjadi berkurang.

Selain KAI, pemerintah juga mengalokasikan Rp2,97 triliun bagi PT Pelni untuk layanan angkutan laut penumpang dengan trayek tetap, teratur, dan terjadwal bagi masyarakat dengan harga yang ekonomis untuk 4,3 juta penumpang.

Perum LKBN Antara juga mendapatkan PSO senilai Rp182,2 miliar yang dimanfaatkan salah satunya untuk antara lain sebagai penyedia informasi publik yang murah, mudah diakses, dan terjangkau, serta melakukan pemerataan informasi melalui televisi, radio, media cetak, dan digital termasuk di wilayah 3T.

Tren Subsidi PSO 2021-2025

Dalam periode tahun 2021-2024, realisasi subsidi PSO mengalami peningkatan rata-rata 12% per tahun dari semula sebesar Rp5,68 triliun pada 2021, menjadi Rp7,97 triliun pada 2024.

Dalam outlook tahun anggaran 2025, subsidi PSO diperkirakan hanya akan mencapai Rp7,95 triliun. Meski tidak capai pagu, belanja pemerintah tersebut tetap meningkat yang didorong oleh peningkatan anggaran subsidi mendukung LRT Jabodebek.

Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk subsidi PSO kepada masyarakat melalui BUMN yang mendapatkan penugasan untuk menjamin pelayanan produk atau jasa yang lebih terjangkau bagi masyarakat.

BUMN yang mendapat penugasan terkait PSO adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), dan Perum Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro