BISNIS.COM, JAKARTA--Provinsi DKI Jakarta membutuhkan reservoir (penampungan) setidaknya seluas 50 km persegi, mengingat tingginya kebutuhan air baku masyarakat perkotaan Jakarta.
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan hingga kini mayoritas penduduk Jakarta masih mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
”Saat ini permukaan air tanah di Jakarta sudah sangat menurun, di Osaka dan Shanghai sudah melarang [pengambilan air tanah] lebih dari 8-9 tahun yang lalu, disini juga harus mengarah ke situ, tapi kita juga harus mampu memberikan air kepada masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulisnya hari ini, Sabtu (4/5/2013).
Untuk memenuhi kebutuhan air baku dan air minum masyarakat Jakarta, lanjutnya, sudah dilakukan upaya mengambil dari waduk Jatiluhur. Namun kondisi tersebut belum dapat memenuhi kebutuhan air baku yang kian tinggi.
Oleh karena itu, ujar Hermanto, dibutuhkan solusi lainnya, di antaranya melalui pembangunan Giant Sea Wall di utara Jakarta.
”Yang harus disediakan pada 2025, salah satunya kita bikin offline, kita tarik 50k m2 tadi, dengan lebar sekitar 15 km masuk ke laut. Kemudian kita bikin tanggul, tapi tanggul yang lebarnya 0,5 km supaya juga berfungsi sebagai waterfront city,” jelasnya.
AIR BAKU JAKARTA Butuhkan Waduk 50 Kilometer Persegi
BISNIS.COM, JAKARTA--Provinsi DKI Jakarta membutuhkan reservoir (penampungan) setidaknya seluas 50 km persegi, mengingat tingginya kebutuhan air baku masyarakat perkotaan Jakarta.Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan hingga kini mayoritas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Sutarno
Konten Premium