BISNIS.COM, JAKARTA--PT Hutama Karya tetap mempertahankan bisnis utamanya, yakni konstruksi, meskipun perseroan akan berubah status menjadi BUMN jalan tol menyusul penugasannya untuk menggarap jalan tol trans-Sumatra.
Sekretaris Korporasi Hutama Karya Ari Widiyantoro mengatakann bisnis utama perseroan akan dijadikan bentuk anak usaha.
"Kan induknya garap yang [tol] tidak layak, jadi anak usahanya diharapkan dapat menopang pendapatan. Itu kan boleh-boleh saja, asal yang penting anak perusahaan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Kamis (9/5).
Selain itu, ujar Ari, karena trans-Sumatra tidak layak secara finansial, perseroan juga harus menyiapkan kemungkinan yang akan terjadi mengenai kontraktor tol senilai Rp360 triliun tersebut.
“Karena proyek Itu tidak layak, kami juga harus jaga-jaga kalau-kalau tidak ada kontraktor yang berminat. Kalau tidak ada yang mau, siapa yang mau ngerjain," tuturnya.
Kendati demikian, perseroan tetap akan membuka tender untuk pengerjaan fisik jalan ol sepanjang 2.700 km dengan 23 ruas tol di dalamnya.
HUTAMA KARYA: Bisnis Konstruksi Dipertahankan, Dijadikan Anak Usaha
BISNIS.COM, JAKARTA--PT Hutama Karya tetap mempertahankan bisnis utamanya, yakni konstruksi, meskipun perseroan akan berubah status menjadi BUMN jalan tol menyusul penugasannya untuk menggarap jalan tol trans-Sumatra.Sekretaris Korporasi Hutama Karya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 jam yang lalu