Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prioritaskan Pasar Domestik, Ekspor Produk Makanan Turun 15%

BISNIS.COM, JAKARTA—Ekspor makanan olahan dan minuman pada Juni 2013 diprediksi anjlok hingga 15% dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya karena aktivitas produksi diprioritaskan untuk pemenuhan permintaan di dalam negeri menjelang bulan

BISNIS.COM, JAKARTA—Ekspor makanan olahan dan minuman pada Juni 2013 diprediksi anjlok hingga 15% dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya karena aktivitas produksi diprioritaskan untuk pemenuhan permintaan di dalam negeri menjelang bulan puasa.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Franky Sibarani mengatakan peningkatan aktivitas perusahaan makanan dan minuman di dalam negeri menjadi faktor utama penurunan ini.

“Perusahaan di dalam negeri akan lebih mengutamakan produksinya untuk memenuhi tingginya permintaan domestik. Prediksi saya ekspor akan menurun 10%-15% selama Juni-Juli 2013,” kata Franky kepada Bisnis, Senin (8/7/2013).

Menurutnya, budaya yang terjadi di luar negeri berbeda dengan di Indonesia. Tingkat konsumsi di negara lain pada periode tersebut tidak akan meningkat seperti di Tanah Air.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor makanan olahan Indonesia pada April 2013 senilai US$52.174.137 terjadi peningkatan 22,7% menjadi US$64.055.172. Adapun ekspor minuman pada April senilai US$12.336.383 naik 39,5% menjadi US$17.216.428.

Sepanjang Juni-Juli, lanjutnya, perusahaan makanan dan minuman telah meningkatkan rata-rata kapasitas produksinya menjadi 30%-40%. Bahkan, untuk produk musiman Lebaran seperti biskuit dan sirup produksinya bisa naik sampai dua kali lipat dari produksi normal.

Dia menambahkan para pelaku usaha telah mengutamakan distribusi produk untuk permintaan dalam negeri dibandingkan dengan pasar ekspor. Mereka lebih fokus untuk menyalurkan produknya untuk menambah ketersediaan pasokan di daerah hingga 50%.

“Pemenuhan pasokan di dalam negeri harus diutamakan sebelum terjadi masalah trasnportasi dan biasanya H-7 Lebaran ada larangan pengiriman ke luar pulau. Pengiriman hanya diperbolehkan untuk bahan pokok pangan dan pemudik,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper