Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Schneider Produksi ACB di Cibitung, Bekasi

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan global pengelolaan energi listrik asal Prancis Schneider memulai produksi air circuit breaker (ACB) di Indonesia melalui penambahan lini produksi di pabrik perusahaan di Cibitung, Bekasi. Adapun, ACB merupakan salah satu

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan global pengelolaan energi listrik asal Prancis Schneider memulai produksi air circuit breaker (ACB) di Indonesia melalui penambahan lini produksi di pabrik perusahaan di Cibitung, Bekasi.

Adapun, ACB merupakan salah satu komponen dalam sistem distribusi daya listrik yang menghubungkan sumber listrik dengan peralatan konsumen. Produksi ACB Schneider menyasar beberapa segmen yakni sektor industri dan perkantoran atau gedung.

ACB produksi pabrik di Cibitung merupakan rangkaian ACB Masterpact NW tiga pole, empat pole, fix dan draw out. ACB Masterpat NW diklaim menggunakan teknologi baru dengan performa lebih kuat dan lebih aman, serta ramah lingkungan. ACB ini dapat menyalurkan kuat arus listrik 800-6.300 ampere.

Pertumbuhan ekonomi, infrastruktur, dan investasi sektor industri di Indonesia yang diproyeksi meningkat signifikan selama beberapa tahun ke depan menjadi alasan utama Schneider melakukan hal tersebut. Pertumbuhan tersebut menyebabkan kenaikan kebutuhan listrik dan jaringan distribusinya.

Selain itu, Vice President Partner Project PT Schneider Electric Indonesia Adi Darmadi menyebutkan dengan proses produksi di dalam negeri, perusahaan dapat lebih cepat mengirimkan ACB kepada konsumen, yakni dalam waktu 2 hari.

"Sebelumnya, kami harus mengimpor ACB buatan pabrik Schneider lain melalui titik distribusi di Singapura. Pengirimannya memakan waktu cukup lama," ujar Adi saat peresmian fasilitas perakitan ACB di Cibitung, Rabu (24/7).

Untuk lahan produksi, fasilitas baru ini menggunakan lahan pabrik Schneider yang sudah ada di Cibitung seluas 80m2. Total luas lahan pabrik Cibitung yakni 15 hektare. Meski enggan menyebutkan total investasi untuk pabrik ACB, Adi mengatakan akan memperluas pabrik sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen.

Saat ini Schneider memiliki tujuh pabrik di Indonesia, meliputi tiga pabrik di Batam, dan empat pabrik di Jakarta yakni di Klender, Pulogadung, Cikarang, dan Cibitung.

Ketiga pabrik di Batam memproduksi produk elektromekanik, elektrik dan sensor. Pabrik di Klender memproduksi trafo, dan Pulogadung memproduksi primary medium voltage switchgear.

Sementara itu pabrik di Cikarang memproduksi secondary medium voltage switchgear dan low voltage switchgear. Untuk pabrik di Cibitung, sebelumnya hanya memproduksi miniature circuit break (MCB).




Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper