Bisnis.com, JAKARTA—Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel diprediksi masih akan rendah pada kisaran 40%-50% hingga H+7 Lebaran.
Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani mengatakan sejak H-7 Lebaran rata-rata okupansi hotel di Indonesia menurun hingga level 40%. Penurunan ini disebabkan oleh aktivitas mudik yang dilakukan oleh masyarakat.
“Saat Lebaran semua perkantoran dan instansi pemerintahan tutup. Meskipun banyak masyarakat melakukan perjalanan jauh, tetapi mereka menginap di rumah sanak keluarga, bukan di hotel,” kata Wiryanti kepada Bisnis hari ini, Minggu (11/8/2013).
Sebagian besar tamu hotel tersebut merupakan golongan wisatawan mancanegara (wisman) dengan lama tinggal di atas lima hari. Rata-rata mereka adalah pekerja asing yang tidak pulang karena masih ada pekerjaan di Indonesia.
Mereka yang tidak merayakan Lebaran, imbuhnya, tidak akan ikut mudik ke negara asal dan memilih untuk tinggal di Indonesia. Biaya transportasi yang tinggi menjadi alasan mereka untuk tetap menginap di hotel.
Dia menambahkan perhotelan di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan Makassar yang lebih banyak didominasi oleh kegiatan meeting, incentives, convention, and exhibition (MICE) dipastikan mempunyai okupansi rendah.
Okupansi Hotel Masih akan Rendah Pasca Lebaran
Bisnis.com, JAKARTA—Tingkat hunian kamar atau okupansi hotel diprediksi masih akan rendah pada kisaran 40%-50% hingga H+7 Lebaran. Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Wiryanti Sukamdani mengatakan sejak H-7 Lebaran rata-rata
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rio Sandy Pradana
Editor : Sutarno
Topik
Konten Premium