MRO Lion Group di Hang Nadim Beroperasi Akhir Tahun Ini

Bisnis.com, JAKARTA-- PT Lion Mentari Airlines (Lion Group) mengestimasi lini bisnis maintenance, repair, and overhaul (MRO) di Bandara International Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau, mulai beroperasi pada akhir tahun ini seiring dengan penyelesaian satu unit hanggar milik perusahaan.

Adhitya Simanjuntak, Corporate Secretary Lion Group, mengemukakan pengoperasian lini bisnis MRO akan dilakukan secara bertahap hingga 2016 mendatang dengan fasilitas empat unit hanggar berkapasitas 12 pesawat jenis Boeing 737 serta 4 unit Boeing 747-400.  

"Hanggar pertama hingga saat ini progresnya telah mencapai 70% dan ditargetkan akhir tahun ini telah rampung dan sudah bisa digunakan untuk perawatan maupun perbaikan pesawat Lion Group," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (20/8/2013).

Menurutnya, lini bisnis MRO di Bandara Hang Nadim itu nantinya bakal dikelola oleh anak perusahaan Lion Group, PT Batam Aero Technic (BAT) dan direncanakan tidak hanya untuk perbaikan dan perawatan pesawat milik perusahaan, tetapi juga bakal mengkomersialkan fasilitas hanggar untuk pesawat dari maskapai lain.

Namun, kata Adhitya, langkah komersial hanggar untuk perawatan dan perbaikan armada maskapai lain baru akan direalisasikan setelah pembangunan empat unit hanggar MRO di Hang Nadim rampung secara keseluruhan.

"Dengan adanya fasilitas hanggar di Batam, kegiatan perawatan maupun perbaikan akan lebih efisien dan pemantauan kondisi armada jauh lebih mudah dilakukan. Karena selama ini kegiatan tersebut mesti dilakukan di Surabaya dan Jakarta," katanya.

Adapun, proyek pengembangan bisnis Lion Group untuk lini MRO itu telah dilakukan pada Juni 2012 dengan estimasi nilai investasi secara keseluruhan mencapai Rp3,5 triliun.

Leithen Francis, Head of Public Relations Lion Group, menambahkan pengoperasian secara maksimal fasilitas MRO di Bandara Hang Nadim Batam bakal menyerap hingga 600 tenaga kerja serta sejumlah teknisi dari Boeing.

Selain itu, lanjutnya, fasilitas MRO Lion Group di targetkan mengantongi sertifikasi dari otoritas  penerbangan Uni Eropa (Europan Aviation Safety Agency / EASA) serta Federal Aviation Administration (FAA).