Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan segera memastikan importir bisa memberian harga khusus bagi perajin tahu tempe dan memberdayakan peran Badan Urusan Logistik dalam rangka stabilisasi harga kedelai.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan berharap kedua solusi jangka pendek ini bisa segera menurunkan harga kedelai dalam negeri.
"Tadi pagi kami sudah duduk bersama dengan para importir untuk memastikan stok kedelai yang sudah didatangkan agar bisa segera disalurkan ke kelompok perajin tahu tempe dengan harga khusus," katanya saat melakukan kunjungan ke sentra perajin tempe di Kelurahan Semanan, Kecamatan kalideres, Jakarta Barat, Senin (9/8/2013).
Dia menambahkan pihak importir dan kelompok perajin akan membuat kesepakatan mengenai nominal harga dan volume kedelai yang dibutuhkan pada malam ini atau paling lambat besok.
Gita mengungkapkan pemberian harga khusus ini sesuai dengan usulan dari para perajin yang membutuhkan harga kedelai murah. Di tengah kondisi pelemahan rupiah ini harga kedelai dari Amerika Serikat turut mengalami kenaikan.
Pihaknya juga telah memberikan izin impor kedelai kepada Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 100.000 ton hingga akhir tahun. Diharapkan perusahaan BUMN ini bisa memfasilitasi perajin dalam mendapatkan pasokan dan menstabilisasi harga.
Gita memaparkan pasokan kedelai impor yang akan masuk hingga September sudah mencapai 163.000 ton. Bahkan, jumlah ini masih akan terus bertambah seiring dengan pembebasan kuota impor oleh otoritas perdagangan.