Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Dagang dengan China Tak Kunjung Usai, Petani Kedelai AS Menjerit

Presiden American Soybean Association mendesak Trump segera mencapai kesepakatan untuk menghapus bea masuk dan memastikan pembelian kedelai oleh China.
Pekerja menyortir kedelai di gudang penyimpanan di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai di gudang penyimpanan di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Petani kedelai Amerika Serikat (AS) berada di ambang jurang perdagangan dan keuangan serta diperkirakan tidak akan mampu bertahan jika perang dagang dengan China berlanjut dalam jangka panjang.

Peringatan tersebut disampaikan Presiden American Soybean Association, Caleb Ragland, dalam surat kepada Presiden Donald Trump tertanggal Selasa (19/8/2025).
Dia mendesak pemerintahan Trump segera mencapai kesepakatan dengan China untuk menghapus bea masuk, sekaligus memastikan adanya pembelian kedelai dalam jumlah signifikan.

“Petani kedelai AS tidak bisa bertahan dari perselisihan dagang yang berkepanjangan dengan pelanggan terbesar kami. Petani kedelai berada di bawah tekanan keuangan yang ekstrem. Harga terus anjlok sementara biaya input dan peralatan meningkat tajam," dikutip dari Bloomberg, Rabu (20/8/2025).

Asosiasi tersebut mencatat bahwa China belum membeli satu pun kargo kedelai dari panen berikutnya yang dimulai September. Padahal, dalam kondisi normal, Negeri Panda biasanya sudah memesan rata-rata 14% dari estimasi kebutuhan sebelum masa panen dimulai.

Penjualan AS ke negara lain juga belum mampu menutup kekurangan permintaan dari China. Ragland menambahkan bahwa bea masuk membuat pasokan AS kurang kompetitif dibandingkan dengan Brasil, pesaing utama.

“Semakin jauh kita memasuki musim gugur tanpa kesepakatan dengan China terkait kedelai, dampaknya akan semakin buruk. Kami mendesak agar isu kedelai menjadi prioritas dalam negosiasi dengan China," jelas Ragland

Merespons hal tersebut, Gedung Putih melalui pernyataan yang disampaikan melalui email menegaskan Trump peduli dengan nasib petani.

“Presiden Trump akan terus membuka pasar dan menciptakan level playing field bagi petani AS agar mereka bisa menjual sebanyak mungkin produk buatan Amerika,” tulis Wakil Sekretaris Pers Gedung Putih, Anna Kelly.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro