Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APTRI Khawatir Harga Gula Jatuh

Bisnis.com, JAKARTA—Para petani khawatir besarnya izin impor yang diberikan oleh pemerintah bisa semakin menurunkan harga lelang gula di pasaran.

Bisnis.com, JAKARTA—Para petani khawatir besarnya izin impor yang diberikan oleh pemerintah bisa semakin menurunkan harga lelang gula di pasaran.

Ketua Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Sumitro Samadikoen mengatakan saat ini harga lelang gula lokal hanya Rp9.200 per kilogram, sedangkan tahun lalu pernah mencapai Rp11.000 per kilogram di pasaran.

“Impor gula rafinasi ini ternyata sudah ada yang merembes ke pasar, ini jelas pelanggaran karena peruntukannya hanya untuk kebutuhan industri mamin [makanan dan minuman],” kata Sumitro di sela-sela aksi demo di depan kantor Kementerian Perdagangan, Selasa (17/9/2013).

Dia menjelaskan izin impor yang dikeluarkan oleh pemerintah pada 2012 mencapai 2,8 juta ton, sedangkan kebutuhan nasional saat itu hanya 2,2 juta ton. Hingga Agustus 2013 ini realisasi impor sudah mencapai 2 juta ton dan kebutuhan dalam semester I/2013 diperkirakan 1 juta ton.

Pihaknya juga menilai adanya delapan pabrik gula rafinasi sudah terlalu banyak dan sudah menurunkan harga lelang gula lokal. Padahal, masih akan berdiri setidaknya tiga sampai empat pabrik serupa pada tahun ini.

Sumitro memaparkan kedelapan pabrik tersebut diantaranya PT Angels Product, PT Makassar Tene, PT Permata Dunia Sukses Utama, PT Jawamanis Rafinasi, PT Sugar LAbinta, PT Sentra Usahatama Jaya, PT Duta Sugar International, PT Dharmapala Usaha Sukses.

Dia menyatakan panen gula di seluruh wilayah Indonesia sudah mencapai 75% sampai Oktober-November. Namun, pihaknya belum bisa memberikan jumlah tonase gula yang dihasilkan karena belum diadakan rapat dewan gula.

 “Di wilayah Jawa Timur saja saat ini proses panen masih berjalan. Kalau mau impor silakan, tetapi harus memperhatikan masa panen petani juga sehingga harga tidak jatuh,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper