Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kilang Agar Diberi Keluasaan Gunakan Minyak Domestik

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang memberikan keleluasaan bagi kilang nasional untuk menggunakan seluruh minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri.

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan yang memberikan keleluasaan bagi kilang nasional untuk menggunakan seluruh minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri.

Ardhy N Mokobombang, VP Strategic Planning, Business Development and Operational Risk, Refining Directorate PT Pertamina (Persero), mengatakan Indonesia bisa menekan impor minyak mentah kalau diperbolehkan memakai jatah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Selama ini, dari total lifting yang diperoleh sebagian merupakan jatah KKKS dan dibawa ke luar negeri.

“Kapasitas kilang yang dimiliki Pertamina sanggup mengolah seluruh lifting minyak nasional. Tetapi persoalannya kan di situ ada jatah KKKS, makanya pemerintah harus membuat kebijakan yang memberikan keleluasaan kilang nasional menggunakan minyak mentah yang diproduksi di dalam negeri,” katanya di Jakarta, Senin (30/9/2013).

Hingga kini, Pertamina masih harus mengimpor bahan bakar minyak sekitar 300.000 barel per hari untuk memenuhi kebutuhan 1,4 juta barel perhari. Sementara kapasitas seluruh kilang yang ada saat ini mencapai 1 juta barel per hari.

Ardhy menuturkan pembangunan kilang mendesak untuk dilakukan, karena pertumbuhan konsumsi bensin meningkat 10% setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan konsumsi solar meningkat 7% setiap tahun.

“Jika sampai 2018 nanti tidak ada kilang baru yang dibangun, maka Indonesia akan menjadi negara pengimpor BBM nomor satu di dunia, mengalahkan Amerika Serikat dan Meksiko,” jelasnya.

Dia juga menjelaskan Indonesia harus mengimpor BBM dari eropa dengan biaya yang lebih tinggi, jika tidak ada kilang tambahan hingga 2020. Pasalnya, konsumsi BBM di China, India dan negara Timur Tengah lainnya juga akan meningkat menjadi setara dengan kapasitas kilangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lili Sunardi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper