Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Resmikan 1 Proyek Kilang Minyak Baru Bulan Depan, Kapasitas 30.000 Barel Per Hari

Pemerintah akan kembali meresmikan kilang minyak dalam waktu dekat yang disebut bisa menambah lifting minyak nasional hingga 30.000 barel per hari.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5/2025). Foto: Akbar Evandio
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (9/5/2025). Foto: Akbar Evandio

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali meresmikan kilang minyak dalam waktu dekat yang disebut bisa menambah lifting minyak nasional hingga 30.000 barel per hari. 

Hal itu diungkap oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025). Namun, dia tidak memerinci lebih lanjut kilang minyak mana yang dimaksud olehnya maupun perusahaan yang mengoperasikan. 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto juga telah meresmikan produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk kelolaan Medco E&P Natuna Ltd. Lapangan minyak itu bakal menambah produksi minyak nasional menjadi 20.000 barel per hari. 

"Insyaallah bulan depan akan ada satu kilang lagi. Sudah menghasilkan, akan ada penambahan mencapai 30.000 barel lagi per hari," ungkap Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5/2025). 

Politisi Partai Gerindra itu menyebut semangat dari pemerintah yakni untuk meningkatkan lifting minyak nasional. Selama ini, terangnya, masih banyak sumur yang idle dan kurang dioptimalkan. 

"Kemarin juga di dalam IPA [Indonesian Petroleum Association] di BSD itu, Indonesian Petroleum Association, dan itu kan juga disampaikan di sana bahwa masih ada kurang lebih 60 sekian lebih cekungan yang belum dieksplorasi," tuturnya. 

Menurut Prasetyo, peresmian sejumlah lapangan atau kilang minyak ini bertujuan untuk mencapai target swasembada energi yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Hilirnya, pemerintah ingin agar nantinya tidak perlu lagi mengimpor BBM. 

"Jadi kita bekerja keras meningkatkan lifting, dengan lifting kita itu naik, maka kita bisa menghemat pengeluaran negara kita untuk tidak mengimpor BBM. Sambil tentunya dengan mengikuti perkembangan zaman, beradaptasi dengan perkembangan zaman, kita memang harus lari ke energi-energi terbarukan," paparnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Muhammad Ridwan
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper