Bisnis.com, JAKARTA—Perusahaan farmasi dan kimia PT Merck Tbk. akan menggenjot penjualan produk pigmen seiring dengan tingginya kebutuhan bahan baku itu di sejumlah sektor industri.
Head of Pigments and Cosmetics Chemicals Division Merck Wildan Kadir menuturkan selama ini pigmen menjadi salah satu bahan campuran yang digunakan di sejumlah sektor industri.
Beberapa sektor industri yang menggunakan pigmen di antaranya otomotif, kosmetik, makanan, hingga elektronik.
Menurutnya, pigmen dapat digunakan untuk memberikan efek warna pada sejumlah produk industri.
“Pada produk kosmetik biasanya terdapat efek warna yang terang atau bling-bling, begitu juga pada mobil atau ponsel. Itu memerlukan pigmen,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (1/10/2013).
Meskipun produk itu lebih berfokus untuk memperindah suatu produk atau kebutuhan estetika, pigmen sangat diperlukan sejumlah sektor industri untuk menarik perhatian penggunanya.
Selain itu, penggunaan pigmen juga diklaim mampu menjaga warna produk agar tahan lama, terutama untuk produk-produk otomotif.
Dia memastikan penggunaan pigmen pada satu industri berbeda dengan industri yang lain.
Dia mencotohkan bila industri otomotif menggunakan bahan kimia tertentu, pigmen untuk industri makanan menggunakan campuran bahan kimia yang tidak berbahaya saat dikonsumsi.
Merck mengklaim saat ini pangsa pasar produk pigmen yang dihasilkannya mencapai 40% di dalam negeri. Pihaknya berharap pangsa pasar produk pigmen Merck meningkat seiring dengan tumbuhnya industri yang membutuhkan bahan baku itu.
“Produk pigmen yang kami hasilkan secara kuantitatif memang tidak terlalu besar, tetapi secara nilai lumayan dan berkontribusi signifikan terhadap penjualan tahunan perseroan,” tuturnya.
Wildan mengemukakan selama ini produk pigmen yang dipasarkan di dalam negeri didatangkan dari sejumlah pabrik kimia Merck di sejumlah negara, seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat.
Meskipun demikian, dia menegaskan mayoritas produk, yakni 60% didatangkan dari Jerman karena pabrik di negara tersebut lebih lengkap dibandingkan dengan pabrik Merck di negara lain.
Perusahaan yang berpusat di Jerman itu berharap dapat meningkatkan investasinya di Indonesia. Selama ini, Merck baru memiliki pabrik farmasi yang terletak di Jakarta Timur.
“Pertumbuhan permintaan pigmen diprediksi terus meningkat. Semoga ke depan ini menjadi bahan pertimbangan perseroan untuk membangun pabrik atau investasi lain, terutama berinvestasi di lini bisnis kimia,” tuturnya. (ra)