Bisnis.com, JAKARTA — PT Angkasa Pura II menggandeng Pemprov Jambi untuk mengembangkan Bandara Sultan Thaha dengan konsep bandara ramah lingkungan (eco airport) dan area Kebun Binatang Taman Rimba atau zoo airport.
Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) pengembangan bandara itu ditandatangani hari ini, Selasa (29/10/2013) oleh Direktur Utama PT Angkasa Pura II Tri S. Sunoko dan Sekretaris Daerah Pemprov Jambi Syahrasaddin.
Melalui MoU tersebut, kedua belah pihak sepakat memproses kerja sama yang saling menguntungkan dalam rangka pembangunan dan pengembangan Bandara Sultan Thaha.
AP II selaku pengelola Bandara Sultan Thaha membutuhkan dukungan dari Pemprov Jambi untuk pengembangan bandara. "Pengembangan ini akan berdampak positif bagi perekonomian Jambi,” kata Tri S. Sunoko, dalam siaran pers, Selasa (29/10/2013).
Kesepakatan yang tertuang dalam MoU itu a.l berisi pemanfaatan tanah milik Pemprov Jambi di Talang Bakung seluas 4,7 hektare. Selain akan difungsikan menjadi lahan parkir, juga untuk fasilitas lain guna mendukung operasional bandara.
Tak hanya itu, kedua belah pihak juga bekerja sama dalam pengembangan Bandara Sultan Thaha yang mengarah pada konsep ramah lingkungan atau eco Airport dan zoo Airport. Eco airport, kata Tri, merupakan tuntutan bagi bandara-bandara yang ada di dunia saat ini.
Program penggabungan area Kebun Binatang Taman Rimba di dalam Bandara Sultan Thaha seluas sekitar 14.000 m2 akan menjadi kawasan wisata terpadu. "Belum ada bandara lain di dunia yang memiliki konsep zoo airport,” katanya.
AP II dan Pemprov Jambi akan membahas lebih lanjut terkait dengan rencana zoo airpot termasuk mengkaji kemungkinan pembangunan restoran, hotel, dan convention hall.
GM Bandara Sultan Thaha Dorma Manalu mengatakan saat ini perseroan masih melanjutkan pembangunan terminal baru di Bandara Sultan Thaha dengan target proyek rampung seluruhnya pada tahun depan.
Pembangunan terminal sudah selesai. Saat ini dilangsungkan pengerjaan interior dan kantor operasional.
Dengan terminal baru itu, bandara itu akan memiliki kapasitas 1,5 juta-2 juta penumpang per tahun, sedangkan terminal lama hanya berkapasitas 400.000 penumpang per tahun, padahal jumlah penumpang sudah mencapai 1,1 juta penumpang pada tahun lalu.
Saat ini ada empat maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Thaha yakni Citilink, Lion Air, Sriwijaya Air, dan Garuda Indonesia.
Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar yang hadir dalam acara penandatanganan MoU itu menyambut baik kerja sama itu dan berharap kerja sama itu memperlancar pengembangan Bandara Sultan Thaha.
“Kami bersyukur Pemprov Jambi memiliki aset lahan di sekitar Bandara Sultan Thaha. Semoga tidak ada lagi penghalang bagi AP II untuk pengembangan,” katanya.