Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Angka Kemiskinan, Pemerintah Andalkan Proteksi Sosial

Pemerintah mengandalkan program proteksi sosial sebagai upaya tambahan dalam mengantisipasi angka kemiskinan seiring meningkatnya tingkat angka pengangguran Agustus 2013 sebesar 6,25%.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengandalkan program proteksi sosial sebagai upaya tambahan dalam mengantisipasi angka kemiskinan seiring meningkatnya tingkat angka pengangguran Agustus 2013 sebesar 6,25%.

Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan angka kemiskinan tetap menjadi prioritas pemerintah untuk diantisipasi secara tepat. Menurutnya, inflasi akan terus tetap dijaga karena sejalan dengan pertumbuhan angka kemiskinan.

“Kami melihat faktor utama meningkatnya kemiskinan yakni dari sisi inflasi. Oleh karena itu perlu ada pengendalian dari kenaikan harga pangan terutaama beras, dimana komoditas ini sangat sensitif untuk warga berpenghasilan rendah,” jelasnya, Rabu (06/11).

Dia menuturkan tidak ingin berspekulasi perkiraan angka kemiskinan pada akhir tahun, meski tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2013 mencapai 6,25%, naik dibandingkan dengan TPT Februari 2013 sebesar 5,92%.

Menurutnya, paket-paket kebijakan yang digulirkan pemerintah saat ini masih belum cukup untuk menjaga angka kemiskinan Indonesia. Oleh karena itu, lanjutnya, program proteksi sosial akan terus dijalankan secara berkelanjutan.

“Dengan program-program pemerintah, kami akan terus tingkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga akan mendorong terbukanya lapangan kerja, peningkatan pendapatan dan akhirnya mengurangi angka kemiskinan. Namun itu belum cukup, harus ada proteksi sosial,” katanya.

Salah satu proteksi yang tengah dibahas oleh pemerintah antara lain program kredit usaha rakyat (KUR). Dia menilai KUR akan menjadi andalan pemerintah untuk menciptakan lapangan pekerjaan, dengan mendorong masyarakat untuk berwirausaha.

Hatta menyatakan bersama lembaga-lembaga terkait tengah membahas penetapan nilai KUR pada tahun depan. Menurutnya, usulan penetapan nilai KUR dari lembaga-lembaga keuangan cukup banyak.

“Nanti akan kami bahas satu kali lagi karena usulan yang masuk untuk menaikkan KUR hingga Rp37 triliun, Rp38 triliun hingga Rp40 triliun. Penetapan ini harus dibahas betul karena nantinya akan berkaitan dengan distribusi bank,” tuturnya.

Dia menilai program KUR tersebut akan digunakan untuk meningkatkan investasi dan modal kerja para pengusaha. Apabila program KUR tersebut tidak berjalan, lanjutnya, berpotensi menghambat roda usaha pengusaha.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper