Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Trump Berlaku, Pengusaha Kedelai Optimistis Jaga Pasokan

Kesepakatan tarif baru antara AS dan Indonesia menurunkan tarif impor kedelai dari 32% menjadi 19%, menjaga pasokan stabil dan membuka peluang ekspor produk olahan kedelai.
Pekerja menyortir kedelai di gudang penyimpanan di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pekerja menyortir kedelai di gudang penyimpanan di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ringkasan Berita
  • Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) optimistis menjaga kestabilan pasokan kedelai setelah kesepakatan tarif baru dengan AS menurunkan tarif impor dari 32% menjadi 19%.
  • Kebijakan tarif baru ini, yang berlaku mulai 1 Agustus 2025, mempertegas komitmen pemerintah dalam mendukung perajin tahu dan tempe di Indonesia.
  • Akindo berharap dapat membuka pasar ekspor baru untuk produk olahan kedelai, seperti tempe siap saji dan tahu beku, di pasar internasional yang semakin terbuka.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) optimistis mampu menjaga kestabilan pasokan kedelai dalam negeri seiring dengan kesepakatan tarif perdagangan yang baru antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia yang telah dicapai.

Ketua Akindo Hidayatullah Suralaga mengatakan kesepakatan dagang di antara kedua negara berhasil menurunkan tarif impor produk Indonesia ke AS dari semula 32% menjadi 19%. 

Menurutnya kebijakan yang berlaku mulai 1 Agustus 2025 ini merupakan salah satu tarif terendah dalam kesepakatan perdagangan AS dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Hal ini, lanjutnya, mempertegas komitmen keberpihakan pemerintah kepada para perajin tahu dan tempe. Oleh karenanya hal tersebut menjadi sinyal positif untuk menjaga kestabilan pasokan kedelai nasional.

"Kami berkomitmen untuk menjaga ketersediaan stok kedelai dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang baik sesuai kebutuhan nasional," ujarnya, Jumat (1/8/2025).

Akindo juga berharap Indonesia dapat membuka pasar ekspor baru untuk produk olahan kedelai di kemudian hari. 

Dia menilai, pasar internasional semakin terbuka bagi produk seperti tempe siap saji, tahu beku, maupun minuman berbasis kedelai.

Hidayatullah pun mengapresiasi setinggi-tingginya atas keberhasilan dan pencapaian tim negosiasi Indonesia di bawah koordinasi Menko Perekonomian RI. 

“Akindo berterima kasih kepada Pemerintah yang selama ini telah menerapkan kebijakan tarif 0% untuk importasi kedelai dari semua negara termasuk AS, berdasarkan prinsip Most Favoured Nation,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro