Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Biodiesel Butuh Skenario Harga dan Substitusi

Percepatan mandatory substitusi 10% biofuel untuk BBM terhambat kurangnya komitmen para stakeholder dan tingginya harga bahan baku bioethanol.
/resan.com.br
/resan.com.br

Bisnis.com, JAKARTA — Percepatan mandatory substitusi 10% biofuel untuk BBM terhambat kurangnya komitmen para stakeholder dan tingginya harga bahan baku bioethanol.

Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Tumiran mengatakan masalah pricing dan blending menyebabkan realisasi mandatory tersebut berjalan lambat. Untuk itu dia meminta para stakeholder baik pemerintah maupun sektor swasta untuk berkomitmen bersama menerapkan rencana ini.

“Pemerintah harus mendukung dengan menerapkan kebijakan yang terintegrasi mulai dari hulu hingga hilirnya. Sementara itu swasta ikut serta mendukung dengan melaksanakan anjuran yang diminta pemerintah,” katanya, Jumat (8/11/2013).

Adanya masalah-masalah inilah yang menyebabkan program mandatory tersebut seakan berjalan ditempat. Untuk itu, lanjutnya, dalam rapat anggota DEN ke-11 yang diadakan di Kementerian Pertanian ini, DEN merumuskan dibentuknya pokja pemercepatan mandatory.

Nantinya pokja inilah yang akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Tumiran berharap semoga rekomendasi yang diberikan pokja tersebut diperhatikan pemerintah, karena bagaimanapun juga rekomendasi yang diberikan pokja tidak akan efektif tanpa implementasi yang dilakukan oleh pemerintah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper