Bisnis.com,JAKARTA - Sumber mata air yang berada di Pulau Jawa berpotensi menghilang akibat aktivitas pertambangan yang berlebihan. Hal ini akan berdampak pada kerusakan ekosistem, perekonomian dan masyarakat atau sosial.
Dirjen Penataan ruang Kementerian Pekerjaan Umum (P.U) Basuki Hadimoeljono mengatakan sedikitnya 35 juta hektare lahan karst yang ada di Pulau Jawa sudah mendapat ijin untuk di jadikan area pertambangan.
“Kawasan karst itu memang berpotensi menjadi kawasan pertambangan, karena kandungan mineralnya. Tetapi kawan itu juga menjadi sumber air sehingga pengelolaan kawasan ini harus berhati-hati,” katanya ketika menjadi pemakalah pada Kongres XI HATHI di Jakarta hari ini, Sabtu (9/11/2013).
Basuki menyebutkan kerusakan lingkungan pada ujungnya akan berdampak munculnya bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan lain sebagainya. Oleh karena itulah, setiap kebijakan seharusnya memperhatikan dampaknya pada lingkungan.
“Bencana alam itu akan melumpuhkan perekonomian dan menambah kemiskinan. Oleh karena itulah kebijakan harus memperhatikan aspek kelestarian lingkungan,” jelasnya.