Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semburan Gas di Blok Mahakam Bakal Berlangsung Lama

Semburan gas yang terjadi pada sumur di rig Raissa di Lapangan Tunu, salah satu lapangan di Blok Mahakam, masih belum berhenti sejak menyembur pada Jumat (8/11/2013).
ilustrasi/bisnis.com
ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Semburan gas yang terjadi pada sumur di rig Raissa di Lapangan Tunu, salah satu lapangan di Blok Mahakam, masih belum berhenti sejak menyembur pada Jumat (8/11/2013).

Semburan tersebut diperkirakan memerlukan waktu yang lama untuk bisa berhenti mengeluarkan gas.

Kepala Urusan Humas SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi Yanin Kholison mengatakan sudah didatangkan tim ahli dalam mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasi semburan.

Adapun, Total E&P Indonesia, sebagai operator di Blok tersebut, juga telah mengerahkan semua sumber daya yang dibutuhkan untuk melakukan mitigasi terhadap insiden tersebut.

 “[Semburan] masih belum berhenti. Tim ahli yang didatangkan sedang dalam upaya mempersiapkan langkah-langkah untuk mengatasi semburan,” ujarnya ketika dihubungi Bisnis, Rabu (13/11).

Yanin menambahkan dalam rig tersebut tidak ada sumur eksisting, karena rig tersebut sedang bekerja untuk mempersiapkan satu sumur, yakni sumur TN-C414, di lapangan Tunu.

Media Relations Head Department Total E&P Indonesia Kristanto Hartadi mengatakan pengeboran yang dilakukan ketika itu merupakan bagian dari sumur pengembangan Total E&P Indonesia yang jumlahnya mencapai sekitar 100 sumur per tahun.

Saat ini, imbuh Hartadi, pihaknya masih berupaya untuk mengatasi dan menggelar peralatan untuk mengatasi semburan yang diyakini shallow gas tersebut.

“Kami mendatangkan para ahli dari luar negeri termasuk dari Wild Well Control and Invention (WWCI) yang sudah berpengalaman mengatasi semburan semacam ini. Kami menentukan upaya terbaik untuk mengatasi semburan ini,” tukasnya.

Hartadi menyebutkan kemungkinan upaya untuk menghentikan semburan ini memerlukan waktu yang lama karena memerlukan skema yang tepat dalam pelaksanaanya. Langkah yang memungkinkan dilakukan dalam waktu dekat yakni memindahkan cutting barge dari area semburan dan membersihkan rig dari lumpur yang sempat keluar bersama dengan gas di awal semburan.

“Seluruh areal rig pun telah diisolasi karena alasan keselamatan,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper