Bisnis.com, JAKARTA - Jepang dilanda krisis tenaga berpengalaman dalam bidang konstruksi karena masih rendahnya jumlah profesional muda di negeri Sakura tersebut.
Overseas Construction Assosiation of Japan, Inc Yoshiro Yamaguchi mengatakan tenaga kerja sektor konstruksi profesional di Jepang rata-rata sudah berumur 60 tahun dan memasuki masa pensiun.
"Belum ada yang bisa menggantikan karena tidak adanya ketersediaan tenaga kerja muda dalam jumlah yang cukup," katanya dalam acara The 8th Indonesia-Japan Conference on Construction, Kamis (21/11/2013).
Dia berpendapat kondisi tersebut sebagai sebuah ancaman profesionalitas kontraktor Jepang dalam bersaing di sektor jasa konstruksi.
Yamaguchi menyampaikan salah satu cara untuk mengatasinya yakni kontraktor Jepang menggandeng subkontraktor yang berasal dari negara luar.
"Pasar sendiri pun sudah mulai menciut, sehingga kami lebih agresif di luar dengan menggandeng kontraktor lokal negara yang kami tuju," jelasnya.
Kendati demikian, pemerintah Jepang terus memberikan berbagai program dan pelatihan untuk menciptakan tenaga kerja muda terampil dalam sektor konstruksi. (ra)
Jepang Krisis Tenaga Ahli Konstruksi
Jepang dilanda krisis tenaga berpengalaman dalam bidang konstruksi karena masih rendahnya jumlah profesional muda di negeri Sakura tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Rustam Agus
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
8 jam yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
4 jam yang lalu