Bisnis.com, MEDAN - Untuk mengatasi krisis gas yang kian parah di Sumatra Utara, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Sumut mengusulkan untuk membangun terminal gas di Belawan, Medan.
Pjs. Kadin Sumut Tohar Suhartono mengatakan dibandingkan dengan menunggu pasokan gas dari Arun yang tengah dibangun oleh PT Pertamina Gas, lebih baik membangun terminal gas di Belawan.
"Sekarang saja dari Arun baru peletakan batu pertama. Kalaupun nanti dari Arun sudah selesai, bisa untuk konektifitas gas di Sumut dan Aceh," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (28/11/2013).
Jika pemerintah melalui BUMN tidak segera membangun terminal gas di Belawan, sambungnya, dia berharap pemerintah dapat memberikan izin kepada investor untuk membangun terminal tersebut.
Menurutnya, saat ini telah ada investor yang bersedia untuk membangun terminal gas di Belawan dengan pasokan dari gas Tangguh. Kadin Sumut bersama investor siap menginvestasikan dana untuk pembangunan terminal gas di Belawan.
Terdapat banyak keuntungan jika dibangun terminal gas di Belawan. Keuntungan yang diperoleh antara lain waktu pembangunan terminal yang lebih cepat, lokasi terminal telah tersedia, lokasinya dekat dengan pengguna gas, dan mudah untuk melakukan perawatan gas.
Keuntungan lainnya, ucapnya, dapat diatur jumlah alokasi gas, jika beban gas dibutuhkan lebih banyak akan mudah untuk diproses, harga gas akan lebih kompetitif, tidak akan tergantung dari pasokan manapun dan dapat dialokasikan untuk industri MP3EI.
Terminal gas di Belawan diperkirakan memiliki kapasitas 240 juta standar kaki kubik gas per hari (Million Standard Cubic Feet per Day/Mmscfd). Jika industri MP3EI telah berfungsi dapat ditambah mencapai 400 Mmscfd.
"Nantinya dapat digunakan untuk industri, MP3EI, IPP [independent power producer], kawasan industri dan PLN," jelasnya.