Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mulai berjaga-jaga untuk melancarkan intervensi menyusul tren pelemahan rupiah yang terus berlanjut hingga menembus Rp12.000 per dolar AS.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Difi A. Johansyah mengatakan volatilitas rupiah yang meningkat saat ini menimbulkan ketidakpastian sehingga pemegang dolar menyimpan dolarnya sampai ada kestabilan.
Situasi ini di luar keinginan BI yang menghendaki rupiah bergerak sesuai faktor permintaan dan penawaran di pasar.
Sampai di posisi Rp11.700 per dolar AS, bank sentral masih melepas rupiah bergerak floating ditentukan pasar.
Namun, rupiah terus bergerak melemah ke level Rp11.800 pada penutupan Rabu (27/11/2013) dan melampaui Rp12.000 per dolar AS sehari kemudian.
“Kemarin di level Rp11.500 sebetulnya kami happy karena pasar itu bekerja. Ada yang jual valas, ada yang beli valas karena ada stabilitas. Di level itulah mereka sepakat. Kami ingin mengembalikan stability yang dulu sehingga nanti eksportir mau lepas,” jelasnya, Kamis (28/11/2013).
Meskipun tak secara eksplisit akan melakukan intervensi, Difi menyampaikan BI akan mengawal dan menjaga pergerakan rupiah.
Menurutnya, pelemahan rupiah masih diwarnai kekhawatiran akan pengurangan pembelian aset (tapering off quantitative easing) The Fed yang dipercepat ke Desember 2013 meskipun dari sisi internal pemerintah meyakinkan akan ada perbaikan transaksi berjalan di bawah 2,7% terhadap PDB pada 2014.
“Sekarang on track ke arah sana (perbaikan transaksi berjalan), tapi masih ada head wind dalam pengertian tappering itu. Ini menuju akhir tahun, menjelang saat-saat tapering. Orang sudah mulai memprediksi. Terus terang, market uncertain soal itu,” ujar Difi. (ra)
Bank Indonesia Mulai Siaga Intervensi Rupiah
Bank Indonesia (BI) mulai berjaga-jaga untuk melancarkan intervensi menyusul tren pelemahan rupiah yang terus berlanjut hingga menembus Rp12.000 per dolar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru

23 menit yang lalu
50 Negara Rayu AS soal Kebijakan Tarif, Bakal Dikabulkan Trump?

4 jam yang lalu
Peran PT Pelni Sambung Wilayah 3TP di Momen Mudik 2025
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
