Bisnis.com, JAKARTA - Industri pemindangan khawatir pasokan bahan baku pada musim angin barat terganggu akibat kuota impor yang diberikan pemerintah sedikit.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Pendukung Pemindangan Ikan Tradisional (Apppintra) Djoko Tjahyo Purnomo mengatakan industri ini selalu mengalami kesulitan bahan baku saat musim gelombang tinggi. Pasalnya, pasokan lokal sangat minim dan harga melambung.
"Kalau pasokan lokal kurang, kita harus impor. Terutama pada November-Februari saat musim gelombang barat," kata Djoko, Rabu (4/12/2013).
Apppintra, lanjut Djoko, telah menjalin kerja sama dengan kelompok pemindang di empat daerah, yakni Kabupaten Pati dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Kabupaten Bogor Jawa Barat, dan Cilincing DKI Jakarta.
Berdasarkan identifikasi asosiasi dan kelompok pemindangan, total kebutuhan bahan baku di daerah tersebut mencapai 59.400 ton/tahun.
Rinciannya, kelompok pemindang di Kabupaten Pati membutuhkan bahan baku sebanyak 40 ton/hari atau 14.400 ton/tahun. Namun, pasokan yang dapat dipenuhi dari dalam negeri diestimasi hanya 6.500 ton.
Sementara itu, kebutuhan bahan baku ikan salem kelompok pemindang di Kabupaten Cilacap mencapai 55 ton/hari atau 19.800 ton/tahun. Dari kebutuhan tersebut hanya 48% atau 9.500 ton yang dapat dipenuhi dari lokal.
Kebutuhan bahan baku di Bogor, lanjut Djoko, relatif lebih kecil yakni 35 ton/hari atau 12.600 ton/tahun, sedangkan pasokan dari lokal hanya 7.500 ton.
"Di Cilincing itu kebutuhannya 35 ton/tahun atau 12.600 ton/tahun. Tapi pasokan dari lokal hanya 8.500 ton," tutur Djoko.
Dengan demikian, pasokan ikan salem lokal untuk industri pemindangan di empat daerah tersebut hanya 32.000 ton/tahun. Sementara itu, terdapat selisih kebutuhan dengan pasokan sebesar 27.400 ton.
"Selisihnya 27.400 ton, tapi kuota impor yang diberikan pemerintah hanya 1.500 ton. Sangat jauh dari kebutuhan industri pemindangan," kata Djoko.
Pada tahun ini, Apppintra sudah merealisasikan impor bahan baku ikan salem sebanyak 1.300 ton, dan berencana mengajukan kuota impor 1.000 ton untuk menutup kebutuhan bahan baku enam bulan mendatang.