Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mempunyai tiga mimpi besar untuk industri maritim nasional yang diharapkan bisa terealisasi dalam beberapa tahun ke depan dengan semangat meningkatkan konektivitas transportasi.
"Sekitar 75% luas teritorial kita itu isinya laut, kita punya panjang garis pantai, salah satu terpanjang di dunia. Seharusnya transportasi laut kita kuat, saya punya tiga mimpi besar," katanya dalam forum INSA Award 2013 di Jakarta, Kamis (12/12/2013) malam.
Mimpi pertama, jelasnya, yakni akan semakin banyak kapal berbendera Indonesia yang berlayar di pelabuhan internasional luar negeri mulai dari Pelabuhan Rotterdam hingga Pelabuhan Shanghai.
Pelayaran Indonesia, katanya, diharapkan bisa ekspansi dengan mengandalkan kapal berkapasitas 10.000 TEUs, bukan lagi hanya 3.500-5.000 TEUs.
"Ini mimpi pertama, makin banyak kapal bendera Merah Putih di Port of Rotterdam, Port of Shanghai. Jangan lagi kita main di kapal kapasitas 3.500-5.000. Tapi 10.000. Mencapai mimpi itu baik, tapi lebih baik lagi melampaui mimpi itu," katanya.
Mimpi kedua, yakni penyebaran sumber daya manusia di sektor laut lebih meningkat lagi terutama tenaga profesional di sektor laut yang bekerja di luar negeri.
"Kalau nanti ada kesempatan misalnya ikut kapal cruise (pesiar) di Miami, Bahama, kita ketemu pelaut Indonesia tapi mereka bukan staf biasa tapi Chief Mesin, Nakhoda, kita berharap SDM kita angkutan laut jadi salah satu player di tengah persaingan dunia internasional," kata Wamenhub diselingin tepuk tangan hadirin di acara itu.
Adapun mimpi yang ketiga, yakni harapan bahwa wilayah-wilayah khususnya di Timur Indonesia bisa mendapatkan peningkatan kuantitas dan kualitas pelayanan kapal.
Selama ini, masyarakat di wilayah di NTT, Papua seperti Larantuka dan Sorong menunggu kedatangan kapal penumpang di sana lebih dari 1-2 minggu. Oleh karena itu diharapkan kuantitas dan kualitas layanan meningkat.
"Saya ingin melihat di Larantuka, Sorong, Tual, Saumlako, Maluku, mereka enggak lagi berharap lihat kapal yang kadang-kadang seminggu sekali, dua minggu sekali. Dalam waktu dekat bahwa mereka saudara-saudara kita bisa dapat layanan enggak hanya kuantitas tapi kualitas."