Bisnis.com, SURABAYA - PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menginvestasikan Rp655 miliar pada 2014 untuk reviltalisasi pabrik gula dan pengembangan produk turunan tebu.
Mochamad Cholidi, Sekretaris Perusahaan PTPN X, mengatakan dana yang diperoleh dari dana obligasi tahun lalu tersebut akan digunakan untuk pabrik gula sebesar Rp400 miliar, sedangkan sisanya untuk kebutuhan pengembangan produk turunan tebu menjadi bioethanol.
“Tahun ini lebih sedikit dari investasi 2013, yakni Rp1 triliun yang digunakan untuk pengembangan lahan, produksi gula premium, pengembangan bioethanol, dan perubahan dari mesin manual ke otomatis,” katanya di sela-sela acara evaluasi dan perencanaan kerja 2014 PTPN X, di Surabaya, Kamis (2/1/2014).
Menurut rencana, kelanjutan perluasan lahan produksi tebu akan dilakukan di Bojonegoro, Lamongan, Tuban, dan Madura dengan total perluasan lahan mencapai 4.000 hektare.
Adapun saat ini PTPN X mengelola 11 pabrik gula di Jawa Timur dan tiga kebun tembakau di Jawa Timur dan Jawa Tengah. PTPN X juga memiliki tiga anak perusahaan yang bergerak di bidang bisnis jasa kesehatan, biotehanol, dan plastik.
Selain itu, perseroan juga menyertakan saham PT Mitra Tani Dua Tujuh, sebagai eksportir utama kedelai edamame ke Jepang yang mempunyai basis produksi di Jawa Timur.
Revitalisasi Pabrik Gula, PTPN X Investasikan Rp655 Miliar
PT Perkebunan Nusantara X (Persero) menginvestasikan Rp655 miliar pada 2014 untuk reviltalisasi pabrik gula dan pengembangan produk turunan tebu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Peni Widarti
Editor : Bambang Supriyanto
Topik
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
20 menit yang lalu
Setelah GJTL, Giliran Saham ABMM Diborong Lo Kheng Hong
1 jam yang lalu
Tekanan Harga Batu Bara dari Banjir Produksi China
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
21 menit yang lalu
Rupiah Ambruk, Bahlil Wanti-wanti Dampak ke Impor BBM & LPG
1 jam yang lalu
Pekerja Informal Jadi Beban Ekonomi Indonesia?
1 jam yang lalu