Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Holding Perkebunan PTPN Catat Laba Bersih Melejit 1.032%

Grup PTPN membukukan laba bersih kuartal I/2025 sebesar Rp705 miliar, melonjak 1.032% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau 289% dari RKAP.
Logo PTPN III (Holding BUMN Perkebunan)/holding-perkebunan.com
Logo PTPN III (Holding BUMN Perkebunan)/holding-perkebunan.com

Bisnis.com, JAKARTA - BUMN Holding Perkebunan, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) mencatatkan lonjakan laba bersih pada kuartal I/2025 seiring dengan penguatan portofolio bisnis sebagai hasil dari transformasi menyeluruh yang dijalankan dalam beberapa tahun terakhir.

Melalui restrukturisasi strategis dan efisiensi operasional, Grup PTPN kini menapaki jalur pertumbuhan berkelanjutan dan profitabilitas yang semakin kokoh.

Sebagai dampak positif dari aksi korporasi melalui pengelolaan keuangan yang tangguh, efisiensi operasional dan kas yang melampaui target, perjalanan menuju ekuitas sehat terus berlanjut, grup PTPN mencatatkan kinerja awal tahun yang menggembirakan dengan kinerja keuangan meroket tajam.

Grup PTPN membukukan laba bersih kuartal I/2025 sebesar Rp705 miliar, melonjak 1.032% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, atau 289% dibandingkan RKAP.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani mengatakan laba bersih PTPN Group pada kuartal I/2025 meroket tajam, didukung oleh kinerja yang solid dan positif dari ketiga sub holding, laba bersih dari PTPN I (Supporting Co), PTPN IV (Palm Co) dan PT Sinergi Gula Nusantara (Sugar Co) mencatatkan laba bersih yang positif.

PTPN Group mencatatkan peningkatan nilai penjualan CPO sebesar 114% dari RKAP atau sebesar Rp 8,2 triliun yang antara lain karena peningkatan harga jual CPO sebesar 120% dari RKAP atau sebesar Rp 14.500/kg.

Sementara itu, penjualan gula tercatat Rp 1,09 triliun atau 137% dari RKAP, yang disebabkan oleh peningkatan volume penjualan gula sebesar 69.000 ton atau 295% dari RKAP, dan peningkatan harga jual gula yaitu Rp15.559/kg atau 107% dari RKAP.

”Pengelolaan biaya operasional yang lebih efisien juga turut berkontribusi terhadap perolehan laba dan EBITDA yang lebih baik pada semua komoditi utama,” ujar Ghani dikutip Selasa (6/5/2025).

Ghani menyebut transformasi sejak 2020 telah menghasilkan dampak signifikan terhadap kesehatan keuangan dan struktur bisnis perusahaan.

“PTPN Group saat ini tidak hanya berhasil keluar dari tekanan bebanhistoris, tetapi juga berhasil membangun struktur portofolio bisnis yang lebih fokus dan bernilai tambah tinggi. Transformasi yang kami lakukan terbukti mampu mendongkrak efisiensi, produktivitas, dan profitabilitas,” ujarnya.

Dalam rentang 2021-2024, PTPN Group melakukan langkah strategis dan transformasi, perusahaan merestrukturisasi 13 anak perusahaan menjadi 3 entitas, yakni PTPN I (Supporting Co), PTPN IV (Palm Co), dan PT Sinergi Gula Nusantara (Sugar Co).

Selain itu, perusahaan juga melakukan transformasi EBITDA melalui efisiensi operasional dan biaya, peningkatan akuntabilitas dan fungsi pengendalian. Perusahaan juga aktif mengembangkan inisiatif strategis mendukung ketahanan pangan, transisi energi hijau, serta hilirisasi berbasis industri agro yang berkelanjutan.

Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berhasil mendapatkan peringkat akhir “idA”/Stable” (Single A; Stable Outlook) oleh Lembaga Pemeringkat PT Pefindo untuk periode 24 April 2025 sampai dengan 1 April 2026, meningkat dibandingkan periode sebelumnya dimana Perusahaan mendapatkan predikat “Sehat” dengan peringkat “idA-“/stable.

Hal ini mencerminkan bahwa PTPN memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Capaian ini juga didukung oleh kinerja keuangan yang baik, struktur modal yang sehat, dan prospek industri yang positif.

Berbagai capaian positif itu tidak lepas dari implementasi transformasi menyeluruh di tubuh Holding Perkebunan Nusantara, termasuk restrukturisasi organisasi,penerapan teknologi digital, dan komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Transformasi tersebut tidak hanya meningkatkan kinerja keuangan, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan sebagai pemain utama dalam industri perkebunan nasional bahkan global.

Ghani menambahkan bahwa transformasi juga mencakup integrasi proses digital, tata kelola perusahaan yang lebih baik, serta peningkatan kapabilitas SDM. Hal ini membawa dampak langsung terhadap daya saing dan kinerja jangka panjang perusahaan.

“Dengan portofolio yang lebih ramping, fokus, dan bernilai, PTPN siap menjadi pemain utama di industri perkebunan dan agroindustri global yang modern dan berdaya saing tinggi,” tambahnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper