Bisnis.com, JAKARTA—Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyediakan jaminan perlindungan jiwa bagi nelayan karena ancaman terhadap keselamatan mereka saat melaut makin besar.
Pada 2011, sebanyak 149 nelayan meninggal dunia, kemudian naik menjadi 186 pada 2012 dan tahun lalu tercatat 225 orang. “Negara belum menganggap penting persoalan ini, tidak ada langkah preventif,” kata Sekjen Kiara Abdul Halim kepada Bisnis, Selasa (7/1/2014).
Dia menjelaskan kejadian yang menyebabkan meninggalnya nelayan terjadi di semua wilayah perairan Indonesia, seperti Laut Jawa, Banda, Natuna, Aru, dan lain-lain. "Kejadian yang menyebabkan wafatnya nelayan terjadi baik di laut dengan jarak di atas 12 mil [dari darat] maupun 2-3 mil," ujarnya.
Kiara mengungkapkan selama 2013 terjadi 57 kasus dengan jumlah kasus terbanyak terjadi pada Agustus dan September masing-masing 9 kasus, disusul Januari 8 kasus. Kebanyakan kasus itu, tambah Halim, terjadi akibat gelombang tinggi yang membuat kapal nelayan terjungkal.
Selain melakukan langkah preventif dengan memperhatikan informasi dari BMKG, kata Halim, langkah krusial yang perlu dilakukan oleh adalah menyediakan alternatif penghasilan bagi nelayan ketika cuaca memburuk.
Dia menambahkan, ketika musim memburuk, nelayan seringkali terpaksa tetap melaut karena banyak dari mereka tidak memiliki keahlian lain.