Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk menjelaskan road map pengembangan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) yang akan dilakukannya.
Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri ESDM, mengatakan saat ini PGN sudah aktif mengembangkan pemanfaatan BBG di dalam negeri. Padahal, saat ini perseroan belum mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk melaksanakan percepatan konversi bahan bakar minyak (BBM) ke BBG.
“PGN sudah bekerja sama dengan
Susilo menuturkan pengembangan SPBG harus dilakukan secara masif agar masyarakat percaya dan merasa nyaman untuk menggunakan BBG. Dengan banyaknya SPBG, maka masyarakat tidak kesulitan mengisi BBG untuk kendaraannya.
Selama ini, pemanfaatan BBG di Jakarta masih relatif rendah, padahal pemerintah telah menyediakan sekitar 30 juta standar kaki kubik gas per hari (million standard cubic feet per day/MMscfd) untuk transportasi.
Susilo meminta masyarakat dan agen tunggal pemegang merek (ATPM) diharapkan memasang alat konversi sendiri di setiap kendaraannya untuk meningkatkan pemanfaatan BBG. Pemberian alat konversi dari pemerintah kepada masyarakat hanya dilakukan untuk menumbuhkan pasar pengguna BBG. Nantinya,
Saat ini, Kementerian ESDM mengajak Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perhubungan untuk menginventarisasi ulang kebutuhan alat konversi. Inventarisasi itu juga dilakukan untuk mengetahui berapa pasokan gas yang harus disediakan untuk sektor transportasi.