Bisnis.com, BANDUNG—PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) akan mulai aktif melakukan pemasangan radio frequency identification (RFID) untuk mempercepat program system monitoring dan pengendalian BBM (SPMBBM) di Jakarta.
Direktur Utama INTI Tikno Sutisna mengatakan secara sistem di SPBU-SPBU Jakarta pihaknya menargetkan bisa tuntas dalam beberapa hari ke depan.
Dalam penerapan program ini pihaknya sebagai pelaksana kontrak PT Pertamina. “Sementara hubungan dengan stakeholder lainnya adalah PT Pertamina,” katanya, Jumat (28/2/2014).
Namun pihaknya berjanji dalam pemasangan RFID ke depan akan bersikap pro aktif.
INTI merencanakan mendatangkan petugas-petugas untuk meminta izin memasang RFID ke gedung-gedung perkantoran di Jakarta.
“Karena waktu terlama pemilik kendaraan itu ada di tempat parkir, ini tengah kita urus,” katanya.
INTI juga akan mengubah proses pengajuan pemasangan RFID tak lagi pasif namun lebih aktif dan memakai sejumlah media.
Tikno mengatakan ke depan untuk pemasangan ini pemilik bisa mengajukan via social media atau situs resmi.
Peranti lunak untuk ini menurutnya tengah disiapkan dalam waktu dekat.
“Supaya orang tidak berebut, karena sekarang daftar itu bareng-bareng jadi menyulitkan petugas kami,” katanya.
Dia membantah pemasangan RFID jalan di tempat karena yang terjadi di lapangan pihaknya tak hanya memasang tapi juga mengatur agar alat tersebut bisa mulus dengan sistem yang mencatat transaksi pembelian BBM bersubsidi.
Setelah merampungkan Jakarta, INTI akan memasang alat ini di Kalimantan,Bali dan Batam.
INTI sendiri akhirnya mengukuhkan kerjasama dengan membentuk perusahaan patungan bersama Global Optik Communication dari Korea Selatan agar bisa memproduksi alat elektronik berbasis RFID dalam kapasitas besar.
Meski hanya memiliki saham 25%,Tikno memastikan kendali penjualan masih ada di pihaknya.
Pihaknya juga berharap dalam proyek ini, Kementerian Perindustrian bisa turut membantu memberikan sejumlah keringanan terkait bea masuk.
INTI sendiri optimis bisa menyelesaikan SPMBBM ini karena dari sisi RFID bisa dipenuhi dengan diresmikannya pabrik yang memiliki 48 mesin RFID berkapasitas produksi setiap mesinnya 12 juta-15 juta unit RFID tag per tahun.
Sebelumnya, Manager Sosialisasi Sistem Monitoring dan Pengendalian Bahan Bakar Minyak (SMP BBM) PT INTI (Persero) Andi Nugroho, mengatakan sampai saat ini pihaknya hanya melakukan pemasangan RFID pada kendaraan beroda empat di Jakarta.
Alasannya, perusahaan ingin memastikan keandalan sistem itu sebelum memasangnya di wilayah lain.
“Hingga Maret 2014, kami memang akan fokus memasang di Jakarta. Saat ini memang baru sekitar 270.000-an kendaraan terpasang RFID,” kata Andi di Jakarta, Minggu (23/2)
Andi menuturkan pihaknya bersama Pertamina juga telah menyepakati agar transaksi pembelian BBM bersubsidi di Jakarta segera dicatat melalui sistem itu.
Dengan begitu, Inti akan memperoleh bayaran dari proyek yang dikerjakannya itu.
INTI Janji Kebut Pemasangan RFID
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) akan mulai aktif melakukan pemasangan radio frequency identification (RFID) untuk mempercepat program system monitoring dan pengendalian BBM (SPMBBM) di Jakarta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Wisnu Wage Pamungkas
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
39 menit yang lalu
Lo Kheng Hong Serok Lagi Saham GJTL Desember 2024
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
3 menit yang lalu
Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%
25 menit yang lalu
Usai Pangkas Suku Bunga, The Fed Fokus Kendalikan Inflasi
52 menit yang lalu
Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs
56 menit yang lalu