Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementan & TNI-AD Cetak Sawah Baru

Kementerian Pertanian menargetkan pencetakan lahan sawah baru tahun ini bisa mencapai 40.000 hektar bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat agar program tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana awal.

Bisnis.com, BALIKPAPAN - Kementerian Pertanian menargetkan pencetakan lahan sawah baru tahun ini bisa mencapai 40.000 hektar bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat agar program tersebut bisa berjalan sesuai dengan rencana awal.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Sumarjo Gatot Irianto mengatakan bekerja sama dengan militer menurutnya lebih efektif karena ada kedisiplinan dalam diri aparat dibandingkan dengan sipil. Karena itu, dia optimistis bisa merealisasikan target tersebut guna mengejar target yang ingin dicapai.

“Ada 21 provinsi yang kami masukkan dalam rencana ini. Saya memberi apresiasi kepada Kodam VI Mulawarman yang kemudian menindaklanjutinya dengan menandatangani nota kesepahaman dengan tiga provinsi di Kalimantan,” ujarnya kepada Bisnis usai penandatanganan memorandum of understanding (MoU), Senin (3/3/2014).

Dalam program ini, nantinya setiap Kodim akan mencetak lahan sawah baru seluas 1 hektar. Lahan-lahan tersebut tidak perlu dibebaskan dari masyarakat karena peran anggota Kodim hanya akan membantu petani dalam mencetak sawah baru. Adapun, anggaran yang disiapkan untuk mencetak lahan sawah baru tersebut Rp10 juta per hektare.

Panglima Kodam VI Mulawarman Mayor Jenderal TNI Dicky Wainal Usman mengatakan dalam kondisi TNI yang tidak banyak menjalankan operasi, pihaknya berupaya memberikan kontribusi dan kekuatan yang dimiliki kepada rakyat, salah satunya terlibat dalam program cetak sawah ini. Karena itu sinergi melalui MoU ini diharapkan bisa mempercepat program tersebut.

"Semua prajurit mempunyai semangat dan keinginan yang kuat, serta punya tenaga yang memadai. Sekali lagi dalam kontek ketahanan pangan, kami semua memiliki komitmen yang kuat untuk memberikan kontribusinya kepada masyarakat," katanya.

Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin mengatakan sesuai dengan komitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, pihaknya sudah menyiapkan beberapa strategi untuk dapat mendukung program tersebut a.l. menambah luas areal tanam, meningkatkan indeks pertanaman, meningkatkan produktivitas hingga pengamanan hasil produksi.

Tahun ini, kata Rudi, Kalimantan Selatan siap untuk mencetak 1.250 hektar lahan sawah baru, optimalisasi produksi pada 5.300 hektar dan menggunakan metode untuk pengamanan hasil produksi pada 840 hektar areal lahan. “Tujuannya agar bisa tercapai produksi 2,2 juta gabah kering giling [GKG],” tukasnya.

Meskipun berat untuk bisa direalisasikan, Rudi berharap agar program ini bisa terealisasi agar Indonesia bisa swasembada pangan. Menurutnya, Cina yang penduduknya mencapai 1 miliar jiwa bisa mengekspor bahan pangannya ke luar negeri.

Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menambahkan ada potensi 430.000 hektar yang bisa dimanfaatkan sebagai areal tanam bahan pangan. Tak hanya padi, tetapi juga jagung, singkong dan makanan lain penghasil karbohidrat yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat.  "Kodam bisa memanfaatkan berapapun untuk mendukung program cetak sawah baru ini,” katanya.

Adapun, Pj. Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie menyebutkan potensi pengembangan areal tanam cukup luas hanya saja terbentur oleh hutan yang harus ada izin penggunaannya. “Sesuai dengan peraturan, kecuali hutan lindung dan hutan konservasi, lahan tanam bisa memanfaatkan areal hutan. Contohnya, di hutan tanaman industri boleh digunakan 1.000 hektare untuk dimanfaatkan sebagai areal tanam,” tuturnya.

Dia berharap kepala daerah di Kalimantan Utara terus mempelajari aturan tersebut agar bisa mendukung program percetakan sawah baru. Selain itu, aturan tersebut juga harus dipelajari agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper