Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Usai Diguyur Debu Kelud, PTPN X Giling Tebu

PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memastikan kesiapannya untuk memulai musim giling pada Mei 2014 di pabrik gula (PG) wilayah Kediri Jawa Timur meski sempat terdampak abu vulkanik Gunung Kelud.
Penggilingan tebu/JIBI
Penggilingan tebu/JIBI

Bisnis.com, SURABAYA-- PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) memastikan kesiapannya untuk memulai musim giling pada Mei 2014 di pabrik gula (PG) wilayah Kediri Jawa Timur meski sempat terdampak abu vulkanik Gunung Kelud.

Sekretaris Perusahaan PTPN X  M. Cholidi mengatakan dampak letusan Gunung Kelud pada awal Februari lalu telah merusak 24 hektar lahan tebu yang terkena lahar dingin sehingga menyebabkan gagal panen.

 "Tapi jumlah 24 ha itu sangat minim atau hanya 0,1% dari total lahan tebu di lingkungan pabrik gula Kediri yang luasnya 24.000 ha," katanya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (18/3/2014).

Selain mengenai lahan tebu, abu vulkanik juga menipa atap perumahan karyawan, masjid, serta kantor. Namun, kata Cholidi, kerusakan tersebut juga tidak besar dan dipastikan mesin-mesin pabrik gula juga masih berfungsi dengan baik dan siap untuk melakukan penggilingan.

"Hanya sebagian kecil atap yang rusak, sebagian besar hanya tinggal dibersihkan. Jadi kami pastikan mesin-mesin PG siap berputar pada Mei atau Juni nanti sesuai jadwal giling,"  paparnya.

Cholidi menambahkan setelah pembersihan tempat-tempat terdampak, PTPN X juga akan memanfaatkan abu vulkanik untuk dijadikan pupuk agar lahan-lahan tebu bisa subur.

"Dari sisi budidaya tebu atau on-farm tidak ada masalah. Kami sudah lakukan langkah-langkah teknis agar dampak letusan tidak sampai merusak lahan tebu," katanya.

Adapun tiga PG milik PTPN X di Kediri yang siap memasuki musim giling tebu yakni PG Pesantren Baru, PG Meritjan, dan PG Ngadirejo. Tiga PG di Kediri tersebut termasuk dari 11 PG milik PTPN X di seluruh Jatim.

Pada 2014, PTPN X pun menargetkan produksi gula hingga 576.000 ton atau meningkat sekitar 19% dibanding produksi 2013 sebesar 485.472 ton.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper