Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan agen real estat LJ Hooker Indonesia menargetkan nilai transaksi properti mencapai Rp4 triliun pada 2014 di tengah perlambatan pasar properti lokal.
Managing Director LJ Hooker Indonesia Oka M. Kauripan mengatakan proyeksi itu dinilai cukup realistis di tengah perlambatan pertumbuhan properti akibat berbagai tekanan kenaikan suku bunga, kebijakan loan to value (LTV) dari Bank Indonesia dan digelarnya pemilihan umum legislatif dan presiden di tahun ini.
“Target tertinggi kita mencapai transaksi sebesar Rp4 triliun pada tahun ini,” katanya di sela-sela konperensi pers di Jakarta, Kamis (27/3/2014).
Dia menjelaskan proyeksi pencapaian maksimal itu berarti pertumbuhan maksimal transaksi pada tahun ini dipatok mencapai 10% bandingkan dengan tahun sebelumnya.
Menurutnya, pada 2013, LJ Hooker Indonesia berhasil melakukan transaksi untuk 2.600 unit properti dengan nilai mencapai sekitar Rp3,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, lanjutnya, transaksi masih didominasi oleh pasar sekunder (secondary market), yakni dengan porsi mencapai 65%.
Sementara sisanya yakni 35% berasal dari primary market.
Sementara itu, Oka menyatakan dibandingkan dengan 2012 dengan nilai transaksi mencapai Rp3,2 triliun, transaksi pada tahun lalu bertumbuh 12,5%.
“Untuk itu, target kami konservatif, maksimal mencapai pertumbuhan 10% pada tahun ini,” ujarnya.