Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukit Asam Garap PLTU Batubara di Myanmar

PT Bukit Asam (persero) Tbk (PTBA) segera menandatangani nota kesepahaman proyek PLTU batubara di Myanmar dengan Kementerian Energi Myanmar pada April sehingga konstruksi proyek ketenagalistrikan tersebut bisa digarap pada 2015.

Bisnis.com, JAKARTA--PT Bukit Asam (persero) Tbk (PTBA) segera menandatangani nota kesepahaman proyek PLTU batubara di Myanmar dengan Kementerian Energi Myanmar pada April sehingga konstruksi proyek ketenagalistrikan tersebut bisa digarap pada 2015.

Dirut PTBA Milawarma mengatakan MoU Itu merupakan bentuk langkah kongkrit untuk memulai investasi tahap pertama berkapasitas 2X100 MW di negara tetangga itu dengan nilai investasi berkisar US$250 juta hingga US$300 juta.

"Kalau April MoU maka enam berikutnya sudah tuntas pula feasibility study dan negosiasi harganya. Jadi konstruksi bisa 2015," katanya seusai acara RUPS perusahaan tambang batubara itu di Jakarta, Kamis (27/3/2014).

Dia menambahkan Pemerintah Myanmar menyambut baik rencana investasi di bidang ketenagalistrikan itu karena memang kebutuhan pasokan listrik di negara itu cukup besar.

Menurut dia, strategi masuk ke bisnis ketenagalistrikan di Myanmar merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dari usaha pertambangan batubara yang digarap perseroan.

Myanmar dengan Vietnam merupakan dua negara tetangga yang menjadi pasar tujuan bagi ekspor batubara PTBA sehingga upaya masuk ke bisnis pembangkit listrik berbahan bakar batubara menjadi faktor nilai tambah dalam usaha perseroan yang berbasis di Sumatra Selatan tersebut.

Terkait dengan mitra lokal yang akan dijadikan sebagai investor pendamping di Myanmar, Milawarma masih enggan menyebutkan namanya dengan alasan menunggu penandatanganan nota kesepahaman dulu dengan pemerintah Myanmar.

Hanya saja, dia menekankan penting keberadaan mitra lokal dalam pelaksanaan proyek itu supaya ada unsur berbagi tanggung jawab dengan pengusaha lokal di negara tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irsad
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper