Bisnis.com, SURABAYA - Kalangan pengelola pusat perbelanjaan di Surabaya menilai rencana penaikkan atau penyesuaian tarif dasar listrik secara berkala sepanjang 2014 bisa memberatkan para tenant bahkan bisa menurunkan daya beli masyarakat.
Direktur Pakuwon Group Sutandi Purnomosidi mengatakan dengan adanya rencana penaikkan tarif listrik tersebut, pihaknya yang juga mengelola beberapa mal di Surabaya seperti Tunjungan Plaza dan Pakuwon Supermall akan berpikir tiga kali untuk menaikkan service charge kepada para tenant.
"Efek kali ini akan sangat berat, karena sebelum ada penaikkan tarif listrik saja, kondisi daya beli masyarakat sudah turun 20%-30% akibat penyesuaian kurs dolar. Kami harus berpikir sebelum menaikkan service charge yang membebani konsumen melalui harga jual produk para tenant," katanya kepada Bisnis, Minggu (20/4/2014).
Dia menyatakan kesiapannya bergabung bersama pihak-pihak asosiasi pengusaha lain untuk menolak penaikkan listrik tahun ini.
"Seharusnya Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) dan asosiasi pengusaha lain berani untuk menolak sampai daya beli masyarakat pulih kembali," imbuhnya.