Bisnis.com, JAKARTA – Penyerapan ruang ritel pada pusat perbelanjaan sewa di Jakarta pada kuartal I/2014 mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Head of Strategic Consulting Jones Lang LaSalle, Vivin Harsanto, mengatakan penurunan yang cukup signifikan tersebut dipicu oleh sepinya ekspansi peritel. “Antara Januari-Maret 2014 tercatat hanya sekitar 3.600 meter persegi penyerapan bersih (net take-up),” katanya, Rabu (23/4/2014).
Kondisi itu mengakibatkan tingkat hunian relati stabil di kisaran 92% hingga akhir kuartal I/2014.
Secara umum, Vivin menilai pasar peritel masih terus bertumbuh dipicu oleh tingginya konsumsi masyarakat, terutama kelas menengah di Ibu Kota. “Ini menarik tumbuhnya bisnis inidan didukung oleh ekspansi para peritel yang mendorong permintaan ruang ritel,” sebutnya.
Kendati begitu, tambahnya, perkembangan nilai tukar rupiah akhir-akhir ini turut menjadi tantangan bagi peritel, khususnya produk impor. “Itu juga berpengaruh bagi tingkat penjualan dan akhirnya berdampak pada harga sewa yang relatif lambat dalam beberapa triwulan terakhir,” imbuhnya.