Bisnis.com, JAKARTA—Kalangan dunia usaha perunggasan menargetkan Indonesia bisa melakukan eksportasi ayam olahan senilai US$1 miliar setelah secara beruntun terjalin kesepahaman dengan pemerintah dan pelaku usaha Jepang.
Sebelumnya, selama lebih dari satu dekade atau sejak 2003 Jepang menutup pintu impor dari Indonesia akibat kasus AI (avian influenza/flu burung).
Pemerintah baru berhasil pada awal bulan April 2014 mempersuasi pemerintah Jepang untuk membuka kembali pasar Jepang untuk produk ayam olahan.
“Kami sudah siaplah untuk kembali masuk ekspor. Harapan kita tahun ini bisa teralisasi. Secara bertahap akan kita buktikan mampu ekspor mencapai US$1 miliar,” ujar Ketua Umum Gabungan Perusahaan Perunggasan Indonesia (Gappi) Anton J. Supit, Senin (28/4/2014).
Optimisme itu, jelasnya, karena melihat bahwa kualitas produk, pengembangan teknologi dan keamanan produk Indonesia tidak kalah dengan pemasok ayam olahan lain di pasar Jepang.