Bisnis.com, JAKARTA—Tanpa adanya solusi untuk mengurai kemacetan yang ada, pertumbuhan kawasan Cibubur akan terancam stagnan dalam berberapa tahun ke depan.
Sekjen Ikatan Analis Properti Indonesia F Suherman mengatakan karena tidak ada alternatif transportasi publik yang nyaman dalam beraktivitas, sebagian besar masyarakat di Kota Cibubur mengandalkan kendaraan pribadi.
Suherman mengaku telah tinggal di salah satu kompleks perumahan di kawasan tersebut sejak lama, dan turut merasakan pertumbuhan kepadatan yang ada.
Jika sebelumnya membutuhkan waktu 20 menit menempuh jarak 8 km dari pintu keluar tol, saat ini meningkat hingga 1 jam.
“Kondisi ini sangat menggangu pikiran. Kalau tidak ada akses baru, akan berbahaya, dan warga tidak akan nyaman lagi tinggal di sana,” tuturnya, Rabu (7/5/2014).
Berdasarkan pengamatan yang dia lakukan di tempat tinggalnya, setidaknya setiap rumah mempunyai dua kendaraan roda empat.
“Akhirnya rasio ketersediaan jalan menjadi tidak cukup, karena tingginya jumlah kendaraan di kawasan tersebut. Kalau dibiarkan terus, dalam waktu 5-10 tahun, akan terjadi stagnasi,” papar COO RE/MAX Indonesia tersebut.