Bisnis.com, JAKARTA--PT Garuda Indonesia Tbk siap memberdayakan pilot PT Merpati Nusantara (Merpati) untuk menerbangi rute yang ditinggalkan Merpati di sejumlah wilayah di Tanah Air.
"Kami selalu terbuka mengambil rute dan pilot Merpati," kata Dirut Garuda Emirsyah Satar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, tulis Antara, Rabu (7/5/2014).
Direktur Operasi Garuda dan Direktur Operasi Merpati, lanjutnya, sudah membahas bagaimana memanfaatkan para pilot Merpati yang saat ini tidak lagi bekerja penuh
Menurut Emirsyah, jumlah rute Merpati yang diambilalih Garuda akan terus bertambah.
"Kami minta izin Kementerian Perhubungan untuk mengambilalih rute yang ditinggalkan Merpati. Rute yang kita akuisisi termasuk Sumbawa Besar dan di Sumatera Utara," ujarnya.
Meski begitu Emirsyah menuturkan, belum semua rute yang diambilalih langsung ditangani karena harus menyesuaikan dengan jenis pesawat yang akan digunakan.
"Kami lagi minta rutenya, tapi tidak bisa pakai pesawat Merpati yang sertifikasinya non-FAA (Federal Aviation Administration). Pilot bisa kami pakai tapi pesawatnya belum tentu, karena harus punya sertifikat FAA," tegas Emirsyah.
Menurut catatan, Merpati banyak mengoperasikan pesawat jenis MA-60 produksi Xian Aircraf China tetapi pesawat itu disebut-sebut tidak memiliki sertifikat FAA.
Dia mencontohkan, rute Sumbawa Besar, bisa diterbangi pesawat jenis ATR.
"Tahun ini Garuda akan mendatangkan sebanyak enam unit ATR, pengoperasiannya akan disesuaikan dengan destinasi-destinasi baru diperoleh Garuda," katanya.
Pilot & Rute Merpati Diambil Garuda
PT Garuda Indonesia Tbk siap memberdayakan pilot PT Merpati Nusantara (Merpati) untuk menerbangi rute yang ditinggalkan Merpati di sejumlah wilayah di Tanah Air.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Rustam Agus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
51 menit yang lalu
Startup Baru Makin Jarang Muncul, Menko Airlangga Ungkap Penyebabnya
2 jam yang lalu