Bisnis.com, JAKARTA — Kalangan buruh menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto yang mengeklaim bahwa tingkat pengangguran di Tanah Air saat ini menyentuh level terendah sejak krisis moneter 1998.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengatakan bahwa pernyataan itu sepatutnya diiringi dengan data yang akurat, misalnya dengan merujuk pada data tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).
“Kalau disebutkan tahun 2025 ini kan belum selesai, yang tersurvei baru pada Januari sampai Februari. Sementara dari Maret sampai Agustus ini masih dalam proses survei oleh BPS,” kata Ristadi kepada Bisnis, Senin (18/8/2025).
Terkait kondisi di lapangan, dia menyebutkan bahwa terdapat beberapa contoh yang menunjukkan bahwa para pencari kerja masih membanjiri bursa pekerjaan yang digelar di sejumlah daerah.
Sementara itu, dari aspek pemutusan hubungan kerja (PHK), Ristadi mengaku sedikit meragukan data yang disampaikan oleh pemerintah.
Pihaknya mencatat, berdasarkan data Survei Angkatan Kerja Nasional Badan Pusat Statistik (Sakernas BPS) periode Agustus 2024–Februari 2025, jumlah buruh yang terkena PHK nyaris menyentuh 1 juta orang yang didominasi dari industri pengolahan.
Baca Juga
“Jumlahnya jauh lebih sedikit daripada fakta yang sebenarnya terjadi di lapangan. Ini yang belum diketahui sebetulnya jumlah pekerja yang terkena PHK itu berapa,” lanjutnya.
Kendati demikian, pada periode yang sama, Ristadi menyebut bahwa penyerapan tenaga kerja nyaris menyentuh angka 500.000, sehingga angka pengangguran pada industri pengolahan berkisar 400.000 orang.
Dia pun meminta pemerintah lebih memerinci data terkait tingkat pengangguran dan PHK ini agar tidak menimbulkan ketidakpastian di masyarakat.
“Mungkin di keseluruhan sektor, terutama di sektor informal, mungkin penyerapannya jauh lebih besar. Saya kira ini juga harus lebih dijelaskan by data oleh pemerintah atas pernyataan dari Presiden Prabowo,” pungkas Ristadi.
Sebelumnya, Prabowo menyampaikan perihal tingkat pengangguran teranyar itu dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR & DPD RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat beberapa hari lalu.
"Alhamdulillah, hari ini tingkat pengangguran nasional berhasil turun ke level terendah sejak krisis 1998," kata Prabowo dalam pidatonya, Jumat (15/8/2025).
Sementara itu, BPS melaporkan bahwa jumlah angkatan kerja mencapai 153,05 juta orang pada Februari 2025, naik 3,67 juta orang dibandingkan Februari 2024.
TPT pada Februari 2025 tercatat sebesar 4,76%, turun 0,06 poin dibandingkan Februari 2024. Jumlah itu juga lebih rendah dari TPT pada 1998 yang berada pada level 5,46%.